SERAMBINEWS.COM – Surat kabar RMC Sports, dikutip dari Soha, melaporkan lima pemain Prancis terinfeksi penyakit menular MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau disebut juga dengan Flu Unta.
Mereka adalah adalah Dayot Upamecano, Adrien Rabiot, Kingsley Coman, Raphael Varane, dan Ibrahima Konate.
Mereka memiliki gejala seperti demam, batuk dan kelelahan.
Mereka juga harus melewatkan sesi latihan baru-baru ini.
Kemungkinan besar kelima pemain Prancis tersebut akan melewatkan final Piala Dunia 2022 melawan Argentina pada Minggu (18/12/2022) pukul 22:00 WIB.
• Dukung Perancis, Maia Estianty dan Suami Terbang ke Qatar Demi Final Piala Dunia
MERS atau Flu Unta merupakan penyakit menular. Namun, penularannya tidak semudah flu biasa.
Timnas Prancis mengaku sangat khawatir karena tidak tahu apakah mereka akan pulih tepat waktu untuk bisa bertanding atau tidak.
Selain lima pemain yang sakit tersebut, dua pemain kunci tim Prancis, Aurelien Tchouameni dan Theo Hernandez juga terlihat absen dari sesi latihan pada 16 Desember.
Tchouameni mengalami memar di pinggulnya, dan Hernandez mengalami masalah lutut.
Ini adalah dua pilar penting tim Prancis, jika mereka tidak bisa bermain, itu benar-benar menjadi "malapetaka" bagi pasukan pelatih Didier Deschamps.
Sebelumnya dilaporkan, tiga pemain timnas Prancis mengidap penyakit flu unta menjelang laga final Piala Dunia 2022 Qatar.
• Final Piala Dunia 2022 Argentina Vs Perancis Dihelat Minggu, Pemenang Dihadiahi Uang Rp Rp 659 M
Hal ini diungkapkan Manajer Timnas Prancis, Didier Deschamps mengutip DailyMail, Jumat (16/12/2022).
Deschamps menyebut ketiga pemain di antaranya Kingsley Coman, Dayot Upamecano, dan Adrien Rabiot.
"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Coman demam pagi ini, kami sedang berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar," katanya.
Deschamps menduga ketiga pemainnya terserang camel flu atau flu unta.
"Para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka telah menurun," tutur sang manajer.
Penelitian yang diterbitkan jurnal 'New Microbes and New Infections' menyebut ilmuwan telah mengidentifikasi flu unta sebagai risiko infeksi yang muncul dari MERS.
Pertemuan massal menimbulkan ancaman potensi penyakit flu unta ini menular dengan cepat.
Flu unta dianggap sebagai sepupu yang lebih mematikan dari virus Covid-19.
Dalam laporannya bahwa flu unta telah menyerang puluhan orang di Qatar selama satu dekade terakhir.
Virus ini disebut membunuh hingga sepertiga dari semua orang yang terinfeksi.
Berdasarkan keterangan WHO, flu unta menular ke manusia dari unta dromedaris yang terinfeksi.
Flu unta telah diidentifikasi di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
WHO menyatakan flu unta dapat menular antarmanusia bahkan sejak 2012 sebanyak 27 negara telah melaporkan kasus flu unta.
Kasus flu unta menyebabkan 858 kematian akibat infeksi tersebut.
Tidak Berpotensi Pandemi
Epidemiolog dari Griffith University Australia, dr Dicky Budiman mengatakan flu unta memiliki kesamaan dengan virus Covid-19.
Menurut Dicky, flu unta bisa menjadi ancaman bagi kesehatan dunia meskipun kecil kemungkinan menjadi pandemi.
"MERS Coronavirus atau flu unta masih saudara dengan SARS-CoV-2 penyebab Covid, jadi sama infeksi zoonosis," katanya kepada Tribun.
Dicky menuturkan virus ini menginfeksi unta dan kemudian menginfeksi manusia.
Dia mengimbau agar pemerintah dan dinas kesehatan, mewaspadai masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Qatar akibat merebaknya kasus flu unta di sana Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyakit mengingat belum tersedia vaksin untuk flu unta.
"Dinas kesehatan atau puskesmas juga harus mewaspadai seseorang pulang dari Qatar atau Umrah, disarankan untuk isolasi mandiri di rumah minimal 3-5 hari," tutur Dicky.
• Adu Akting dengan Aliando, Natasha Wilona Pilih Pakai Peran Pengganti Saat Adegan Seks
• Mengenal Fahdlullah, Mantan Komandan Operasi GAM Pidie yang Kini Jadi Ketua Partai Gerindra Aceh
• Pohon Kelapa Timpa Rumah Nek Khatijah di Aceh Timur, Akibat Hujan dan Angin Kencang
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)