Jamaah yang terkatung-katung itu, lanjut Afzal, masih menunggu dan berharap bisa diberangkatkan ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah.
“Keluarga kami seperti sengaja disandra di kawasan Cisarua, Bogor daerah yang sulit terjangkau jaringan Hp, sehingga sulit dihubungi oleh pihak keluarga di Aceh,” kata Ali, anak dari jamaah umrah lainnya asal Desa Cangge, Kecamatan Pante Ceureumen.
Seharusnya, kata Ali, jamaah tidak dibawa ke Bogor jika memang tidak jadi diberangkatkan ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.
Sebab, dalam rombongan tersebut banyak yang sudah lansia.
Belum lagi, biaya makan mereka selama 19 hari di Bogor akibat tak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci.
Hal itu membuat keluarga cemas dan mereka merasa dibohongi oleh penanggung jawab Travel Tanur Muthmainnah Tour di Meulaboh karena jamaah dibawa ke Bogor bukan ke Arab Saudi.
Dari pihak travel, sambung Ali, ada orang yang menghubunginya dan meminta bantu biaya keberangkatan jamaah tersebut.
Ia menduga hal itu terjadi karena pihak travel sudah tidak ada lagi anggaran untuk memberangkatkan jamaah tersebut.
“Pihak travel meminta anak-anak dari jamaah umrah itu untuk mencari uang pinjaman dulu dengan borok sertifikat lahan sawit.
Baca juga: Jamaah Umrah Tidak Wajib Vaksin Meningitis
Jika tidak ada uang, orang tua kami kemungkinan tidak bisa berangkat ke Tanah Suci,” ungkap Ali.
Ia menilai, Tindakan pihak travel merupakan bentuk ancaman dengan menyandera para jamaah di Bogor hingga saat ini.
Sebab, setelah jmaah sampai di sana, pihak travel memminta uang lagi kepada anak atau keluarga jamaah meski dengan status pinjaman.
“Pihak travel terkesan membohongi jamaah, padahal semua jamaah sudah melunasi biaya umrah sebesar Rp 31 juta.
Jadi, kami ada permainan dari pihak travel yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Owner Tanur Muthmainnah Tour Perwakilan Meulaboh, Tgk Zaini, selaku penanggung jawab saat dikonfirmasi Serambi, kemarin, membenarkan rombongan jamaah umrah tertahan di Bogor karena belum bisa diberangkatkan ke Arab Saudi.