SERAMBINEWS.COM - Debat soal perintah "hajar Chad" bukan perintah "tembak", Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sebut Ferdy Sambo sempat tanya ke dirinya apakah sudah isi senjata atau belum.
Hal itu diungkapkan Bharada E saat hadir sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023).
Bharada E bercerita, Ferdy Sambo sempat meyakinkan dirinya untuk tidak takut menembak Yosua.
"Posisi kamu aman karena posisi kamu itu pertama bela ibu, kedua kamu bela diri karena dia yang nembak kamu duluan, posisi kamu aman Chad," ucap Bharada E menirukan Sambo sebagaimana dilihat Serambinews.com dari tayangan tvOneNews, Kamis siang.
Kemudian Sambo menanyakan di mana senjata api (senpi) Bharada E yang kemudian dijawab ada di pinggangnya.
"Habis itu ditanya ke saya senpi kamu di mana, saya bilang siap ada bapak, saya tunjukin ke arah pinggang karena senpi melekat terus di saya," kenang Eliezer.
Baca juga: Momen Haru Bharada Eliezer Peluk Sang Ibu, Perdana Didatangkan ke Persidangan Hari Ini
Menurut pernyataan Bharada E, Sambo kemudian memberikan amunisi kepadanya untuk diisikan dan dipakai menembak Yosua.
"Langsung dikasih amunisi ke saya, kamu tambah amunisimu, saya ambil satu kotak yang mulia peluru 9 mili," ungkap Bharada E.
"saya keluarkan senpi saya, saya tambah amunisi, habis itu saya pasang lagi, saya masukin lagi, saya balikin lagi ke beliau yang mulia," tambahnya.
Suruh Kokang Senjata
Pada saat di rumah Duren Tiga yang menjadi tempat eksekusi Yosua, Bharada E sempat berdoa di kamar mandi lantai atas, kemudian turun ke bawah.
"Jadi pada saat itu yang mulia, saya masih sementara berdoa, saya sudah dengar suara-suara di bawah lantai satu," ungkap Bharada E.
"Habis berdoa saya langsung turun, pas turun tangga sampai di ujung tangga sudah ada pak Sambo di ujung tangga," tambahnya.
Baca juga: Angin Segar untuk Bharada Eliezer, Saksi Ahli Kriminologi UI Ungkap Fakta Ini di Persidangan