Jurnalisme Warga

Pengolahan LeFroz bernilai Ekonomi di SMKN 1 Jeunieb

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAIHAKI, Redakdur Pelaksana The jurnal.id, melaporkan dari Jeunieb, Bireuen

SABTU, 7 Desember 2022, saya berkesempatan berkunjung ke SMK Negeri 1 Jeunieb, Kabupaten Bireuen.

Saya tertarik mengunjungi sekolah ini karena kepala sekolahnya mantan guru berprestasi tingkat nasional yang sering menulis opini di Harian Serambi Indonesia.

Benar saja, ada sesuatu yang beda di sekolah ini.

Feri Irawan yang setiap tahun menjadi juri guru berprestasi jenjang SMK, kini dipercayakan menjabat Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb.

Ia tentu memiliki visi dan misi untuk membangun agar sekolahnya bisa berkem-bang dan maju.

Ia paham betul bahwa masyarakat modern lebih menyukai makanan yang praktis dan mudah penyajiannya.

'Ready to serve food' merupakan salah satu ciri dari pe-modernan cara mengolah dan menyimpan makanan.

Contohnya, produk makanan olahan beku/frozen food.

produk makanan yang telah dikemas dan disimpan beku dalam freezer sehingga siap untuk dimasak dan dikonsumsi pada waktu tertentu.

Produk makanan olahan beku disukai oleh masyarakat karena mudah disajikan, produknya higienis, harga terjangkau, dan praktis.

Pola hidup masyarakat lebih cenderung memilih makanan yang dapat diolah praktis dan higienis menyebabkan permintaan terhadap produk makanan frozen food terus meningkat setiap tahunnya.

Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh konsentrasi ke-ahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT) SMK Negeri 1 Jeunieb dengan memproduksi LeFroz, singkatan dari Lele Frozen.

Sekolah ini memanfaatkan lele dari hasil ternak sendiri di sekolah pada lima buah bak ukuran 2 meter x 4 meter.

Jika Anda gemar makan ikan, LeFroz mungkin ini bisa menjadi pilihan.

Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang perkembangannya cukup pesat dan sangat prospektif.

Lele merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air.

Ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar masyarakat menggemarinya. Lele juga kaya akan kandungan gizi.

Lele tidak mengandung karbohidrat, tapi sarat protein. Lele mengandung asam lemak omega 3 yang bagus untuk menjaga fungsi jantung.

Kompetensi Keahlian APAT merupakan kompetensi keahlian yang melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran budi daya perikanan air tawar mulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran, penanganan hasil panen dan pascapanen, baik itu ikan hias maupun ikan konsumsi.

Mengelola usaha perikanan secara mandiri dengan me-manfaatkan dan memberdayakan potensi yang ada secara optimal, salah satunya adalah bisnis frozen food.

Selain diajarkan bagaimana untuk mengolah produk perikanan dengan kualitas terbaik, siswa juga diajarkan bagaimana cara menjual atau memasarkan produk yang mereka buat. Dengan kegiat-an tersebut diharapkan siswa dapat berwirausaha se-cara mandiri.

Makanan hasil olahan organik yang diproduksi oleh Junieb ini selain enak juga mengedepankan nilai gizi karena diproduksi secara alami tanpa penggunaan bahan-bahan kimia.

Produk ini diproduksi langsung oleh siswa jurusan APAT SMK Negeri 1 Jeunieb dan terintegrasi di dalam mata pelajaran produk kreatif kewirausahaan dengan model pembelajaran berbasis Teaching Factory (TeFa).

Tefa itu sendiri adalah mo-del pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industry.

Salah satu produk unggulan berbasis Tefa konsentra-si keahlian APAT SMKN 1 Jeunieb ini adalah lele frozen yang berupa hasil olahan ikan lele, di mana ikan lele diolah menjadi frozen food yang siap goreng.

Tahapan dari pembuatan lele bumbu kuning adalah membersihkan lele (menghilangkan kotoran terutama yang ada di bagian perut lele), membuat bumbu ku-ningnya kemudian melumuri lele hingga proses pengemasan, yaitu dengan divakum, selanjutnya pemasaran.

Tahapan ini harus dikuasai oleh semua siswa jurusan APAT agar jiwa kewirausahaan siswa menjadi terasah.

Proses produksiSaat saya diajak makan siang, Kepala SMK Negeri 1 Je-unieb yang juga ketua IGI Daerah Bireuen ikut didampingi guru APAT, Tuti Alawiyah men-jelaskan proses pembuatan lele frozen.

Awalnya, lele dibersihkan hingga bersih dan dihilangkan kotoran dalam perutnya.

Setelah itu, lele diberi lumuran bumbu kuning yang sudah dihaluskan terbuat dari kunir, ketumbar, bawang putih, garam, dan jeruk nipis serta rempahrempah yang fungsi utamanya mengawetkan lele secara alami disertai bonusnya adalah konsumen tidak perlu repot lagi ketika akan mengolahnya.

Kemudian, lele yang sudah dibumbui dimasukkan ke dalam packaging dan divacum dan disealer.

Untuk meningkatkan kualitas lele atau menonaktifkan bakteri merugikan pada lele ketika dipackaging, diberikan bawang putih dan garam.

Produk frozen food Lele ini diberi nama “LeFroz SMK Negeri 1 Jeunieb." Selanjutnya dipasarkan secara offline dan online.

Pemasaran secara online diawali dengan pemotretan produk semenarik mungkin, kemudian digunakan untuk pemasaran secara online melalui media sosial.

Produk frozen food yang sudah jadi dipasarkan secara offline, yaitu dengan dititip-kan di beberapa gerai di Kecamatan Jeunieb.

Untuk membantu pemasaran produk siswa membuatkan stiker kemasan agar produk terlihat lebih menarik dan tentu mudah dikenal oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, siswa juga membantu mempromosikan produknya melalui WhatsApp dan Facebook dengan membuka harga khusus untuk peluang reseller.

Seiring dengan usulan SMK Negeri 1 Jeunieb menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), diharapkan bisnis kuliner ikan lele ini yang merupakan produk unggulan SMK Negeri 1 Jeunieb dapat lebih maju dan berkembang dalam pemasarannya dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan sekolah.

Dengan adanya produk LeFroz ini, minimal terwujudnya peningkatan jiwa kewi-rausahaan, peningkatan kemampuan, dan ketrampilan dalam pengolahan hasil perikanan, mitra mampu menge-mas produk yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan memiliki nilai tambah untuk dijual dan peningkatan pen-dapatan sekolah.

LeFroz produk SMKN 1 Jeunieb per bungkusnya diju-al dengan harga Rp25.000 sampai Rp30.000. Berat bersih 9 ons sampai dengan 1 kilogram. Jika dimasukkan ke lemari pendingin atau freezer.

BAIHAKI, Redakdur Pelaksana The jurnal.id, melaporkan dari Jeunieb, Bireuen

Berita Terkini