Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Aceh Singkil, Rp 1.750 per kilo, Kamis (19/1/2023). Turun dari sebelumnya sekitar Rp 100 per kilo yang berada dikisaran Rp 1.800 sekilo. 

"Harga sawit Rp 1.750 turun dari sebelumnya," pengepul sawit UD Ram Alwi Hutabarat di pinggir jalan Singkil-Singkil Utara.

Kendati turun, namun harga TBS kelapa sawit cenderung stabil dibandingkan lima tahun silam. Kala itu harga sawit di Aceh Singkil, kerap di bawah Rp 1.000 per kilonya. 

Stabilnya harga sawit tentu menyenangkan bagi petani. Apalagi jika berbarengan dengan turunnya harga pupuk. 

Keluhan utama petani saat ini di Aceh Singkil, bukan lagi harga sawit. Tetapi harga pupuk yang naik lebih dari 100 persen. 

"Kelurahan petani harga pupuk mahal. Kalaulah pupuk tidak mahal mungkin lebih sejahtera," ujar Andi petani sawit di Aceh Singkil. 

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Aceh Singkil. Lantaran lebih dari 70 persen penduduk di Kabupaten itu mengandalkan hidup dari bersawit. 

Mahalnya harga sawit berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya jika turun langsung berpengaruh kepada perekonomian. 

Tingginya harga sawit sangat membantu ekonomi masyarakat Aceh Singkil, saat pandemi Covid-19. Begitu juga ketika masa pemulihan, sawit mampu selamatkan perekonomian warga.(*)

Baca juga: Lampu Suar di Muara Anak Laut tak Berfungsi, Nelayan Kesulitan Pantau Navigasi