Berita Aceh Besar

Aceh Masih Berpotensi Hujan Lebat, Warga Aceh Besar Diminta Waspada

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sejumlah kendaraan melintas di tengah hujan lebat di kawasan jembatan Pante Pirak, Banda Aceh, Kamis (29/9/2022) sore.

JANTHO - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda mencatat, dalam beberapa hari ke depan Aceh masih berpotensi dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Daerah yang berpotensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang meliputi wilayah Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Barat, Sabang, Nagan Raya, Aceh Selatan, Leupung, Simeulue, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan sekitarnya.

Selain daerah tersebut, hampir seluruh daerah di Aceh juga berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Akibat hal tersebut, masyarakat diminta akan potensi bencana hidrometeorologi dimana hujan lebat disertai angin kencang dan petir dapat berpotensi terjadi bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya.

Kasi Data BMKG Kelas I SIM Blangbintang, Zakaria, mengatakan, saat ini sendiri Aceh mulai memasuki masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

Hal itu pula yang membuat curah hujan di wilayah Aceh cenderung intensitas lebih tinggi.

" Iya kita masuk masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

Dimana cuaca tidak menentu, terkadang panas lalu hujan," kata Zakaria kepada Serambi, Senin (23/1/2023) Dia mengatakan, selain itu wilayah Aceh juga terdapat gelombang ekuator Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.

Gelombang ekuator rossby ini diperkirakan akan terjadi hingga minggu pertama Februari 2023.

Baca juga: Abdya Diguyur Hujan Lebat, Relawan Tagana Diminta Siaga

Baca juga: Aceh Berpotensi Hujan Lebat, Waspadai Gelombang Tinggi

Akibat adanya gelombang tersebut, membuat pergerakan massa udara dingin yang mengandung uap air banyak dari timur ke barat.

"Sehingga berpeluang terjadinya hujan.

Garis di Aceh ada konvergen penyatuan arah angin, pergerakannya juga sama.

Sehingga atmosfer Aceh pergerakan angin melambat dan terbentuk awan-awan hujan," jelasnya.

Sementara untuk bencana hidrometeorologi sendiri dari beberapa hari kedepan berpotensi terjadi di wilayah Aceh Utara, Tamiang, Aceh besar, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Aceh jaya.

Kemudian untuk gelombang laut sendiri di perairan Aceh masih relatif normal dengan kategori rendah hingga sedang.

Dimana gelombang dengan ketinggian 1,5-3 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan utara Sabang, selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat P.Simeulue hingga Kep.Mentawai dan samudera Hindia barat Sumatera.

"Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah barat hingga timur dengan kecepatan berkisar antara 2 - 30 knot," jelasnya.

Karena hal tersebut pula, BMKG menghimbau agar masyarakat untuk waspada terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

Masyarakat juga diminta untuk waspada akan potensi pohon tumbang.

Selain itu, untuk beberapa di daerah juga agar waspada akan potensi banjir genangan maupun banjir luapan.

Baca juga: Aceh Berpotensi Hujan Lebat

Terutama bagi masyarakat yang berada di tepi sungai.

Terlebih di daerah pegunungan agar waspada akan adanya tanah longsor "Masyarakat diminta waspada banjir daerah bantaran sungai, di daerah hilir dan daerah dataran rendah lainnya.

Untuk wilayah yang ada potensi hujan sedang dan hujan lebat, waspada tanah longsor daerah dataran tinggi,yang topografinya berlereng dan ada potensi hujan sedang dan hujan lebat, waspada tanah longsor," jelasnya.

Lalu masyarakat terutama bagi nelayan saat pergi melaut untuk tetap waspada.

Pasalnya, untuk saat ini sendiri potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir masih berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah di Aceh.

"Kemudian untuk para nelayan diminta waspada saat pergi melaut.

Nelayan diminta agar selalu membawa alat keselamatan diri serta tidak melaut saat melihat awan gelap," pungkasnya.

Bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh beberapa hari ini membuat Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama daerah daerah yang memiliki potensi kuat dilanda banjir.

“Kami minta semua warga di Aceh Besar untuk meningkatkan kewaspaaan, karena hingga kini hujan masih mengguyur, sejak bakda magrib dari tadi malam.

Khusus warga yang bermukim di kasawan daerah aliran sungai (DAS) untuk bersiaga dari segala kemungkinan, karena situasi dalam kondisi kurang menguntungkan,” katanya.

Baca juga: Puluhan Warga Samuti Aman Gandapura Bireuen Waswas Debit Air Meningkat Pasca Hujan Lebat

Baca juga: Besok, Hujan Lebat Diprediksi Landa Bener Meriah Hingga Langsa, Ini Data BMKG

Iswanto juga menginstruksikan jajarannya di lembaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga penuh.

Terutama yang terkait dengan kebencanaan dan kedaruratan.

Hal yang sama juga diinstruksikan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Aceh Besar untuk memantapkan mobilitas, guna mengantisipasi kondisi yang tidak menguntungkan.

“Kedua lembaga itu telah kita minta saling berkoordinasi dan berkolaborasi, untuk menghadapi kemungkinan munculnya kedaruratan.

Kesiapan utama adalah mobilitas peralatan dan personal untuk melakukan pertolongan kedaruratan lewat peralatan evakuasi, bantuan masa panik hingga pengadaan dapur umum,” jelasnya.

Ditambahkan, kesiapan itu dirasa sangat mendesak,mengingat daerah lain di Aceh--terutama lintas timur-- sudah terkepung banjir.

Bahkan laporan terakhir menyebutkan, banjir telah menyapu Bireuen serta kawasan langganan banjir di Tamiang.

“Yang jelas kesiagaan itu dalam rentang 24 jam, karena banjir atau bencana tak pernah punya waktu atau schedule, hanya kita bisa memprediksikan.

Karenanya semua lini di Aceh Besar kita minta waspada dan terus dalam kondisi siaga 1,” pungkas Iswanto. (iw)

Berita Terkini