Oleh Dr Murni SPdI MPd
Wakil Ketua III STAI Tgk Chik Pante Kulu
MANUSIA diciptakan oleh Allah selain menjadi hamba-Nya, juga menjadi khalifah (penguasa) di atas bumi ini. Selaku hamba dan khalifah, manusia telah diberi kelengkapan kemampuan jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (mental psikologis) yang dapat ditumbuh kembangkan seoptimal mungkin.
Dalam etimologi Islam, potensi dikenal dengan istilah fitrah. Fitrah berasal dari bahasa Arab, yaitu fithrah jamaknya fithar, yang diartikan sebagai perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan.
Menurut M Quraish Shihab, istilah fitrah diambil dari akar kata al-fithr yang berarti belahan.
Potensi atau yang lebih dikenal dalam Islam dengan istilah “fitrah” ini, memang harus diaktualisasikan dan ditumbuhkembangkan dalam kehidupan nyata.
Untuk mengaktualisasi dan mengembangkan potensi tersebut diperlukan ikhtiar kependidikan yang sistematis, terstruktur, dan terencana berdasarkan pendekatan dan wawasan yang interdisipliner.
• MENGERIKAN! Tanah Bergerak di KM 80 Banda Aceh-Sigli Bikin Aspal Terbelah, Waspada Jika Hujan Deras
Melalui potensi yang dimilikinya, manusia akan terdorong untuk berpikir dan berbudaya, agar manusia dapat berpikir kreatif dan berbudaya sangat membutuhkan pertolongan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, dilengkapi dengan potensi agar dengan potensi itu manusia dapat mengembangkan dirinya.
Informasi tentang manusia dengan berbagai potensi yang dimilikinya itu sangat menolong manusia dalam rangka merancang kegiatan pendidikan dan pengajaran melalui strategi pembelajaran yang bersifat konsepsional dan tepat.
Tanpa memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dan komprehensif tentang manusia dengan berbagai potensi yang dimilikinya, manusia akan gagal dalam merancang konsep strategi pembelajarannya yang matang, utuh dan komprehensif.
• FAKTA Tanah Bergerak KM 80 Banda Aceh-Sigli, Berasal dari Gunung Api Lamteuba Berumur 2 Juta Tahun
Potensi diri manusia secara utuh adalah keseluruhan badan atau tubuh manusia sebagai suatu sistem yang sempurna dan paling sempurna bila dibandingkan dengan sistem makhluk ciptaan Allah lainnya. Ini sesuai dengan Firman Allah: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin, [95] ayat: 4).
Secara garis besar manusia memiliki empat potensi utama yang telah di anugerahkan Allah kepadanya, yakni: 1). Hidayat al-Gharizziyat (potensi naluriah).
Potensi naluriah ini merupakan sebuah dorongan yang sifatnya primer berfungsi untuk memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia.
Di antara dorongan tersebut yang pertama adalah berupa insting untuk memelihara diri seperti makan, minum, penyesuaian tubuh terhadap lingkungan dan sebagainya.