Sejumlah ulama berpendapat, sunnah waktu berhubungan intim yang berpahala adalah sebelum menunaikan Shalat Jumat, yaitu sejak pagi sampai sebelum Shalat Jumat, bukan pada malam hari (sebelum subuh).
SERAMBINEWS.COM – Setiap menjelang Kamis malam, pasangan suami istri (pasutri) terutama pengantin baru, selalu menyiapkan ‘ritual malam Jumat’.
‘Ritual malam Jumat’ ini menjadi momen spesial bagi pasutri untuk memadu kasih atau berhubungan intim.
Sebab, masih kental dalam kepercayaan masyarakat Indonesia, malam Jumat adalah saat paling afdal untuk berhubungan suami istri.
Namun ternyata, keyakinan sebagian masyarakat itu keliru, meski tidak salah seluruhnya.
Karena ternyata ada waktu lain yang sangat dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri.
Untuk diketahui, hubungan intim bagi pasangan yang sudah sah secara agama atau sudah sah jadi suami istri, bisa dilakukan kapan saja.
Setelah seorang pria melakukan ijab kabul di depan penghulu, maka sang wanita yang dulunya haram disentuh, menjadi halal untuk digauli.
Namun begitu, walau hubungan suami istri dapat dilakukan kapan pun usai menikah, tapi tetap ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan.
Selama ini, ada keyakinan yang menyebar di Indonesia, bahwa sunnah melakukan hubungan intim suami-istri pada malam Jumat (Kamis malam).
Mereka berkeyakinan berhubungan di malam Jumat, akan lebih berpahala.
Bahkan, gara-gara keyakinan tersebut, sampai muncul istilah “ritual malam Jumat suami-istri”.
Keyakinan itu sebenarnya tidak salah, namun juga tidak tepat.
Karena secara agama tidak ada dalil khusus terkait hal tersebut.
Berikut sedikit pembahasannya seperti dikutip dari laman muslim.or.id: