Yusny menegaskan bahwa buku dakwah ini secara isi buku adalah tanggung jawab penulis. Namun jalannya dakwah yang berkualitas khususnya di Aceh adalah tanggung jawab semua pihak dalam menjalankan misi Islam.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA) membahas naskah buku Dakwah dan Agenda Penting Umat Islam, karangan Prof Dr Muhammad Hasbi Amiruddin, MA dalam kegiatan Focus Group Discussion di Solong Kupi Jembatan Pango Banda Aceh, Sabtu (11/2/2023).
Mantan Rektor UIN Ar-Ranriy, Prof Yusny Saby PhD sebagai salah satu peserta memberi apresiasi terhadap tulisan yang digagas Hasbi Amiruddin.
Yusny menegaskan bahwa buku dakwah ini secara isi buku adalah tanggung jawab penulis.
Namun jalannya dakwah yang berkualitas khususnya di Aceh adalah tanggung jawab semua pihak dalam menjalankan misi Islam.
Yusny mengusulkan perlu adanya lembaga atau organisasi khusus dalam memantau, mengevaluasi dakwah demi kesempurnaan sebagaimana harapan masyarakat.
"Dan yang terpenting adanya upaya untuk membina para da'i kita, sehingga Islam disenangi oleh semua orang," kata Prof Yusny.
Sementara Hasbi Amiruddin menyampaikan metode dakwah yang selama ini agak menoton, hanya dari podium ke podium saja.
Baca juga: KWPSI Kembali Gelar Pengajian, Ini Kata Prof Yusni Saby soal Pemimpin Baru di Aceh
Padahal dakwah bil hal melalui karya nyata, membina pendidikan berkualitas untuk anak umat, melatih ketrampilan dalam berbisnis umat Islam sangat diperlukan.
"Hari ini umat Islam kondisinya masih terjajah secara fisik, ekonomi, politik, bahkan juga secara pemikiran dan ideologi. Islam saat ini terjebak dalam konsep dan ideologi yang dibuat atau diciptakan oleh yang bukan Islam," katanya.
Begitu juga kondisi fenomena Islam fobia yang terjadi tidak semata-mata karena non-muslim namun juga perilaku muslim.
"Perilaku kita umat Islam kadang-kadang tanpa kita sadari tidak simpatik," urainya.
Hasbi Amiruddin dalam bukunya menawarkan konsep dakwah berbasis pada permasalahan yang harus diselesaikan baik dalam bentuk oral, dari podium ke podium juga melalui pelatihan-pelatihan, workshop membentuk ketrampilan, membantu modal usaha dalam upaya peningkatan kekuatan ekonomi.
Diskusi ini dilaksanakan sebagai bentuk kehati-hatian dalam menerbitkan buku dan sebagai upaya mendapatkan masukan dan koreksi untuk lebih mendekati kebenaran.
FGD yang berlangsung interaktif dan kontributif pemikiran terhadap kesempurnaan buku yang akan diterbitkan oleh Penerbit LSAMA dihadiri oleh perwakilan tokoh Masyarakat, penda'i, akademisi, pimpinan dayah, lembaga dakwah dan mahasiswa program doktor.(*)
Baca juga: Kisah Muhammad Yusni, Dulu Bandar Narkoba, Kini Kades di Deliserdang Ini Diserang Pengedar Narkotika