Karena itu, semua output dari program IDH diharapan dapat di-share kepada Pemkab Aceh Timur, sebagai landasan menyusun rencana pembangunan daerah.
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Kehadiran program Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) di Aceh Timur, diharapkan dapat membawa kemajuan pembangunan dan kemakmuran bagi masyarakat Aceh Timur.
"Terima kasih IDH dengan dilakukannya kick off Program Yayasan Inisiatif Dagang Hijau di Aceh Timur lanjutan dari kerjasama sebelumnya semoga melahirkan kebijakan pembangunan yang lebih baik untuk Aceh Timur ke depan," ungkap Dr Darmawan Ali ST MISD, Asisten III Bidang Keistimewaan Aceh Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur, saat membuka Kick off Program Yayasan IDH di Aceh Timur, Kamis (16/2/2023).
Dalam waktu dekat ini, kata Dr Darmawan, Aceh Timur akan menyusun rencana pembangunan daerah 2025-2029.
Karena itu, semua output dari program IDH diharapan dapat di-share kepada Pemkab Aceh Timur, sebagai landasan menyusun rencana pembangunan daerah.
Data ini, kata Dr Darmawan sangat penting bagi Aceh Timur menyusun rencana pembangunan daerah ke depan.
Karena IDH bersama mitranya memiliki konsep yang sangat matang seperti, memiliki landasan keilmuan (kajian akademis) yang menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan partner lainnya.
"Dengan di-share-nya data ini, agar kita bisa mengsinkronkan program dengan IDH, untuk melahirkan arah kebijakan pembangunan yang lebih baik," cetus Darmawan.
Baca juga: Teken Pakta Integritas Bebas Narkoba, Polres Aceh Timur Komit Berantas Barang Haram
Darmawan berharap kehadiran perusahaan dan para pihak lainnya dalam program ini, dapat menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan yang positif di Aceh Timur.
"Konsep pola pembangunan di Aceh Timur harus dirubah, tidak hanya berbasis potensi saja. Tapi penting diperhatikan dari hulu hingga hilir agar membawa kesejahteraan bagi Aceh Timur," ungkap Asisten III Setdakab Aceh Timur ini.
Sementara itu, Landscape Manager IDH untuk Aceh dan Sumatera Utara, Ir Rizwan, mengatakan IDH memiliki program untuk memperbaiki tata kelola untuk memastikan rantai pasok komoditas berkelanjutan.
"Artinya, produksi suatu komoditas itu harus mengikuti prinsip-prinsip dan kaidah kelestarian, dengan tetap melibatkan masyarakat adat yang ada untuk mendapatkan kesempatan agar produksi komoditas yang dihasilkan dari Aceh Timur ini bisa diketahui oleh pasar regional, maupun global," ungkap Rizwan.
"Jadi kehadiran kami mendorong produksi komoditas yang ada di Aceh Timur ini bisa berjalan dengan baik, karena PDRB Aceh Timur tergantung perkebunan dan pertanian," ungkap Rizwan, seraya menyebutkan komoditas tersebut berbagai macam baik itu kelapa sawit, kopi, coklat, padi, perikanan dan lain-lain.
IDH juga memiliki skema investasi yang sudah dijalankan diberbagai daerah, dan dunia Internasional
"Dan Aceh Timur, salah satu daerah yang kami intervensi setelah Aceh Tamiang. Jadi setelah kita bisa menghasilkan produksi secara baik, juga bisa diserap oleh pasar tidak hanya bentuk mentah tapi juga bahan jadi. Dan melalui investasi kami ini nanti dapat mendorong lahirnya industrialisasi di sektor hilirnya," ungkap Rizwan.
IDH berharap apapun potensi yang dimiliki Aceh Timur bisa diserap oleh pasar internasional.
"Kita akan mulai dengan membangun road map atau peta jalan pertumbuhan ekonomi Aceh Timur, yang hijau dan lestari. Road map ini akan memberikan arahan bagaimana seharusnya Aceh Timur bisa bergerak menjadi daerah penghasil komoditas yang berkelanjutan," ungkap Rizwan.(*)
Baca juga: Lagi, Iskandar Al-Farlaky Bangun Masjid Rp 2.1 Miliar di Aceh Timur