Berita Pidie

Tiga Warga Pidie Meninggal Diinjak Gajah, Dewan Nilai Konflik Senjata Berganti Konflik Satwa 

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRK Pidie, Muhammad Bengga.

Namun, sekarang konflik bersenjata justru telah berganti dengan konflik satwa liar dengan manusia. Warga tidak boleh berkebun karena ketakutan diusik kawanan gajah liar. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tiga warga telah meninggal akibat konflik gajah dengan manusia, sejak dua tahun terakhir ini.

Konflik satwa liar itu telah lama terjadi, tapi belum adanya penanganan secara menyeluruh dilakukan pemerintah.

Penanganan pemerintah sifatnya temporer dengan melakukan penggiringan. 

Begitu juga, pemasangan kawat kejut pun belum mampu menghentikan pergerakan kawanan gajah liar masuk ke kebun warga.

"Buktinya Fitriani warga Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, meninggal di kebunnya  diserang kawanan gajah liar," kata anggota DPRK Pidie, Muhammad Bengga, kepada Serambinews.com, Sabtu (18/2/2023).

Ia menyebutkan, data terbaru yang belum lekang di ingatan warga, bahwa sudah tiga petani meninggal diinjak gajah. 

Masing-masinng adalah M Daod, Tgk Tamren dan Fitriani. 

Menurutnya, mencermati gangguan gajah liar yang semakin menakutkan warga, tak ubah seperti konflik bersenjata mendera Aceh tempo dahulu.

Baca juga: Pj Bupati Pidie Kunjungi Rumah Duka Korban Meninggal Dunia Akibat Diinjak Gajah di Keumala

Sehingga warga Tangse, Mane dan Geumpang harus mengungsi ke Masjid Abu Beureueh di Beureunuen. 

Tapi, saat ini konflik bersenjata di Aceh telah berakhir melalui penandatanganan MoU di Helsinki Firlandia pada tanggal 15 Agustus 2005.

Namun, sekarang konflik bersenjata justru telah berganti dengan konflik satwa liar dengan manusia. 

Warga tidak boleh berkebun karena ketakutan diusik kawanan gajah liar. 

Konflik gajah dengan manusia yang berujung pada nyawa diserang hewan bertubuh besar itu. 

Satwa hidup berkelompok menyerang warga, saat pergi ke kebun mencari rezeki. 

Kata politikus Partai Aceh, dengan adanya korban jiwa, otomatis warga mengalami rasa trauma berat dan tidak berani berkebun.

Baca juga: Warga Keumala Trauma Pascameninggalnya Petani Akibat Diinjak Gajah

Untuk itu, penanganan satwa liar harus dilakukan secara sempurna dengan strategi kekinian. 

Sehingga satwa itu bisa hidup berdampingan dengan manusia.

Saat ini, kata Muhammad, sendi ekonomi warga dataran tinggi telah rusak akbat konflik bersenjata. 

Tapi, sekarang perekomian warga hancur akibat konflik gajah liar. 

"Jangan biarkan warga meratapi kesedihan ini tanpa ujung. Untuk itu, perlu adanya kepastian bahwa pemerintah mampu menangani satwa gajah liar," pungkasnya. (*)

Baca juga: Mengenaskan, Petani Keumala Pidie Meninggal Diinjak Gajah, Warga Temukan Bagian Tubuh Hilang


 
 
 

Berita Terkini