SERAMBINEWS.COM, JAMBI - Sejumlah anggota pasukan khusus bertaruh nyawa dalam misi mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Selasa sore (21/2/2023).
Rusdi merupakan salah satu rombongan dari penumpang helikopter yang mendarat darurat di hutan Kerinci, pada Minggu (19/2/2023).
Rusdi dan tujuh penumpang heli lainnya berhasil dievakuasi pada Selasa (21/2/2023) atau setelah 53 jam berada di hutan dengan kondisi luka-luka.
Salah satu pasukan khusus yang terjun mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi adalah Kopda Ahmad Nofrizal.
Kopda Ahmad Nofrizal bergelantungan dan berputar-putar di seutas tali sambil memegang erat Kapolda Jambi yang berada di tandu.
Videonya pun viral di media sosial.
Lelaki 35 tahun yang tergabung di Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dan bermarkas di Pekanbaru ini berputar-putar di langit saat mencoba mengangkat Kapolda Jambi menuju helikopter.
Berada di garis komando TNI-AU, tindakannya dalam penyelamatan yang sangat terukur dan berani.
Tentu saja karena Kopda Ahmad Nofrizal seorang prajurit yang sangat terlatih, siap tempur di segala medan.
Baca juga: Kapolri: 6 Korban Helikopter Kapolda Jambi Dirawat di RS Bhayangkara Stabil, 3 Patah Tulang
Pada ketinggian 75 kaki atau setara dengan 23 meter, dengan erat tangan Kopda Ahmad Nofrizal memeluk Rusdi yang terbaring sakit agar tidak terlempar dari tandu.
Tiupan angin lebih dari 15 knot membuat Kopda Ahmad dan Kapolda berputar-putar seperti gasing, semakin tinggi tandu (dragbar) diangkat, maka putarannya semakin melesat.
"Saya diperintah komandan untuk memastikan keselamatan Pak Kapolda sampai atas (helikopter). Maka saya pegang erat-erat agar selamat," kata Kopda Ahmad melalui pesan singkat, Selasa (23/2/2023).
Dia mengaku tidak 100 persen percaya dengan alat yang terpasang, meskipun sudah aman (safety) dan terikat kuat.
Penyelamatan darurat untuk keselamatan orang yang sedang dievakuasi harus tanpa kesalahan (zero mistake).
Banyak orang-orang penasaran apakah sang pasukan khusus ini pusing dan merasakan takut saat berputar-putar lebih 10 kali di udara?
Kopda Ahmad mengaku tidak merasa pusing apalagi takut.
Sebagai penerjun bebas (free fall) membuat lelaki ini cepat menyesuaikan diri di segala medan.
"Kami punya banyak keahlian, di antaranya penerjun bebas, pengendali tempur, dan spesifikasi SAR," kata dia.
Kopda Ahmad bercerita, dia bersama tujuh orang pasukan elit TNI-AU lainnya, termasuk komandannya, turun untuk mengevakuasi Kapolda Jambi dan para penumpang heli lainnya.
Semua memiliki keahlian dan lisensi, tapi Ahmad yang dipercaya dan diperintah oleh sang komandan untuk menjaga Kapolda.
Untuk menjamin keselamatan Kapolda Jambi, Kopda Ahmad turun mengatur tandu agar sesuai dengan bobot.
Kemudian mengikat ulang tali agar benar-benar aman dan terkendali. Putaran tandu, sambung Kopda Ahmad awalnya pelan.
Namun, ketika semakin tinggi, putarannya pun semakin kencang.
Di tengah pusaran angin itu, Kopda Ahmad memastikan agar tanganya tidak terlepas, sampai rekan-rekan lain menyambut dari heli.
Prajurit yang tergabung dalam Kopasgat memiliki banyak kemampuan khusus sebagai Kotama pembinaan TNI AU.
Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Kopasgat, di antaranya meliputi kemampuan untuk mempertahankan dan mengendalikan pangkalan, pengendalian tempur, dan kemampuan SAR tempur serta perebutan pangkalan udara depan.
Di samping itu, Kopasgat juga memiliki andil penting dalam setiap operasi militer perang dan non perang.
Baca juga: 53 Jam Bertahan dalam Kondisi Terluka, Semua Rombongan Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi dari Hutan
Helikopter Super Puma TNI AU Evakuasi Kapolda Jambi
Tim penyelamat dengan helikopter Super Puma H-3211 milik TNI Angkatan Udara (AU) mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Selasa (21/2/2023).
Helikopter yang diterbangkan Mayor Pnb Ravi Rakasiwi dan Kapten Pnb Surya Mega dengan tujuh personel tim SAR Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) itu mengevakuasi Rusdi dari hutan perbukitan Tamiai, Kerinci, Jambi, pada pukul 16.20 WIB.
Helikopter dilengkapi dengan peralatan hoist. Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak salah satu personel Pasgat turun dari helikopter, lalu membawa Rusdi menggunakan tandu masuk ke helikopter.
“Evakuasi dilakukan dengan teknik hovering yaitu mengangkat korban dengan posisi helikopter tanpa mendarat. Menggunakan tandu dan tali sling, korban berhasil diangkat ke dalam helikopter,” kata Kepala Dinas Penerangan AU Marsma Indan Gilang dalam siaran pers, Selasa petang.
Setelah melaksanakan misi evakuasi, pukul 17.45 WIB, helikopter H-3211 mendarat dengan aman di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa semua rombongan helikopter yang mengangkut Irjen Rusdi Hartono itu sudah berhasil dievakuasi.
Rusdi bersama tujuh anggotanya telah berhasil dievakuasi usai bermalam tiga hari dua malam di kawasan hutan Desa Tamiai, Kabupaten Kerinci.
"Alhamdullilah, semua bisa dievakuasi hari ini," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Empat penumpang helikopter itu telah berhasil dievakuasi pada Selasa kemarin sore.
Mereka adalah Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, kopilot AKP Amos Freddy P Sitompul, dan ADC Kapolda, Briptu Muhardi Aditya.
Setelahnya, tim evakuasi kembali mengevakuasi empat penumpang lainnya, yaitu Kapolda Jambi, Koorspripim Kompol Ayani, pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, serta mekanik bernama Aipda Susilo.
Rombongan helikopter Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di kawasan hutan Kabupaten Kerinci pada Minggu (19/2/2023) pagi.
Peristiwa berawal saat Kapolda Jambi dan rombongan pada Minggu 19 Februari 2023 pukul 09.25 WIB terbang menggunakan helikopter dalam rangka kunjungan kerja di Polres Kerinci.
Namun, sekitar pukul 11.02 WIB, Posko Polda Jambi mendapat laporan bahwa heli tersebut jatuh di titik koordinat S20 9’ 3.53” E1010 42’ 12.63” di Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Cek Harga Emas Rabu 22 Februari 2023
Baca juga: Hasil Liga Champions: Napoli Bekuk Eintracht Frankfurt, Kvara Gagal Penalti dan Petaka Kartu Merah
Baca juga: Thariq Halilintar: Kandasnya Hubungan dengan Fuji Tidak Ada Campur Tangan Orang Tua
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kopda Ahmad Nofrizal, Bergelantungan dan Berputar-putar di Langit Saat Penyelamatan Dramatis Kapolda Jambi"