Karena sikap Asib Ali tersebutlah yang membuat pihak keluarga menolak keinginannya untuk menikahi Syarifah.
Diketahui, pemuda India ini mendatangi rumah keluarga Syarifah pada tengah malam, sekira pukul 00:00 WIB dan menunggu kehadiran gadis pujaanya itu hingga pukul 8 pagi.
Terkait rumor yang beredar bahwa Asib Ali tidak dilayani oleh keluarga Syarifah, Syekh Agil pun membantahnya.
“Tidak ada itu. Ketika dia datang kita kasihan itu kursi dan disuruh duduk, tapi dia tidak mau. Jam 1 malam dia jalan jalan terus disitu,” katanya.
Setelah Shalat Subuh, banyak warga yang sudah berkumpul, bahkan anggota kepolisian juga terjun ke lokasi untuk menjaga ketertiban masyarakat.
Syekh Agil mengatakan, Asib Ali sudah disuruh makan dan minum, tapi dia menolaknya.
Bahkan, anak laki-laki Syekh Agil sampai menajak Asib Ali ke hotel untuk istirahat dan membersikan badan, setelah itu baru berunding dengan pihak keluarga.
Namun penyelesaian dan perundingan tidak mendapatkan titik temu, akhirnya kedua pihak di bawa ke kantor polisi.
“Akhirnya ajak ke kantor saja. Saya bilang ke Asib Ali untuk pulang saja, karena kamu datang ke sini kurang sopan dan tidak mau menemui orang tua dulu,” terang Syekh Agil.
Bagi dia, Suku Bugis itu sangat kental dan menjunjung tinggi adat istiadat serta tata krama.
Ketika ditanya mengenai Asib Ali yang tentunya tidak mengetahui adat istiadat di Wajo, Syekh Agil mengatakan, seharusnya dia bertanya lebih dahulu bukannya langsung main begitu saja.
Tetangga Ungkap Sifat Asli Syarifah
Kisah seorang pemuda India bernama Asib Ali Bhore (24) kini sedang hangat diperbincangkan oleh warga Indonesia.
Kisahnya mendadak viral setelah tekadnya untuk melamar gadis pujaanya di Wajo, Sulawesi Selatan ditolak mentah-mentah oleh calon ibu mertua.
Padahal, Asib rela menempuh perjalanan panjang dari Uttar Pradesh, India untuk menemui gadis yang telah dipacarinya selama setahun itu.