Sejarah Singkat Depo Pertamina Plumpang: Terminal BBM Terpenting dan Sempat Kebakaran di 2009

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengisian bahan bakar minyak ke tangki truk di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (28/12/2012). PT Pertamina menjamin keamanan stok BBM dan elpiji menjelang Tahun Baru 2013.

SERAMBINEWSCOM - Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang tersebut diduga berasal dari salah satu pipa milik Pertamina yang meledak.

Hingga Sabtu (4/3/2023) pagi, jumlah korban tewas mencapai 13 orang, tiga di antaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, ada 49 korban mengalami luka bakar.

Dikutip dari laman Pertamina, dalam publikasi Global Tank Storage, Depo Pertamina Plumpang merupakan terminal BBM terpenting di Indonesia.

Pasalnya, TBBM Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Informasi lengkapnya, berikut sejarah singkat Depo Pertamina Plumpang:

Sejarah Depo Pertamina Plumpang

Depo Pertamina Plumpang mulai beroperasi pada 1974.

Terminal BBM Plumpang ini memiliki memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.

Depo Pertamina Plumpang menyalurkan produk dengan varian lengkap macam Premium, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, Bio Solar, Dex, hingga Dexlite.

Produk tersebut disalurkan melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Teknologi New Gantry System tersebut telah digunakan Depo Pertamina Plumpang sejak 2010.

Dengan menggunakan teknologi New Gantry System, waktu pengisian BBM di Depo Pertamina Plumpang menjadi lebih cepat.

 

Halaman
123

Berita Terkini