Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail, SSy, MA pada Kamis (9/3/2023), menjelaskan, akhir-akhir ini banyak pertanyaan tentang kapan awal dan akhir Ramadhan 1444 Hijriah.
Pertanyaan ini masih dalam kategori wajar, mengingat masih sering terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan di Indonesia.
Dalam kajian Ilmu Falak, kata Tgk Ismail, untuk mengetahui awal dan akhir Ramadhan sangat tergantung pada kondisi hilal secara astronomis.
Ada tiga data yang perlu diketahui secara astronomis.
Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtma’.
Yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nilai ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi.
Baca juga: Muhammadiyah Sudah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2023 atau 1 Ramadhan 1444H, Jatuh Pada Tanggal Ini
Kedua, tinggi hilal merupakan jarak sudut antara piringan bawah hilal dengan garis ufuk barat yang terbentuk saat matahari terbenam di tempat pengamatan.
Ketiga, elogasi Bulan yaitu jarak sudut antara pusat piringan Bulan dengan pusat piringan Matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.
Jadi, lanjut Tgk Ismail, data astronomis awal Ramadhan 1444 H untuk lokasi pengamatan Titik Nol Kilometer di Sabang adalah sebagai berikut:
Konjungsi terjadi pada Rabu 22 Maret 2023 pukul 00.23.01 WIB.
Tinggi hilal saat Matahari terbenam pada hari tersebut di lokasi pengamatan Sabang adalah 8 derajat 20 menit 22 detik busur.
Sedangkan sudut elongasinya adalah 9 derajat 28 menit 35 detik busur.
Baca juga: Arab Saudi Gelar Festival Malam Ramadhan, Pukul 10 Malam Sampai 2 Pagi, 1 Ramadhan 2 April 2022
"Dari tiga data astronomis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis 23 Maret 2023 M,” ujar Tgk Ismail.
Kemudian, data astronomis akhir Ramadhan 1444 H untuk lokasi pengamatan Titik Nol Kilometer di Sabang adalah sebagai berikut: