Sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku.
Lalu, usai cekcok, pelaku Dalianto pun meninggalkan lokasi dan menjauh.
Selanjutnya, Sertu Mandar Pardede dan Serda M Simbolon kembali melanjutkan patroli.
Belakangan diketahui, bahwa Dalianto ternyata mengejar dua anggota TNI AD itu.
Dia membawa celurit dan langsung membacok Sertu Mansar Pardede secara brutal.
Hal ini membuat korban mengalami luka bacokan pada bagian pipi kiri, kepala belakang, bagian tangan kanan dan paha kanan.
Sementara rekannya tidak bisa berbuat banyak untuk menolong korban dari aksi pembacokan pelaku.
Rekannya Serda M Simbolon baru bisa menolong korban saat pelaku sudah melarikan diri ke arah Desa Pisang Pala.
Ketika itu Serdang M Simbolon langsung membawa korban ke Puskesmas Petumbukan.
Karena kurangnya alat dan perlengkapan di Puskesmas korban pun kemudian dirujuk ke RSU Sari Mutiara Lubukpakam.
"Pelaku sudah diamankan cuma belum bisa kita ambil keterangan. Korban juga belum kita bisa ambil keterangan karena masih dirawat di Sari Mutiara. Pada saat itu sama sama mencari tapi keduluan mereka (dari TNI yang dapat duluan). Tadi malam diamankan dan diserahkan ke kita. Masih seputar- putar Desa Ujung Rambe situ sembunyi dia," kata Kapolsek Bangun Purba AKP Herwin.
Baca juga: Kasus Siswa SMK di Kota Bogor Tewas Dibacok, Pelaku Pilih Korban Acak, Dipicu Tantangan di Instagram
Herwin pun tidak menampik kalau pihaknya sudah mendapat keterangan dari pihak keluarga dan masyarakat soal kejiwaan pelaku.
Dikatakan meski keluarga dan masyarakat menganggap pelaku punya gangguan jiwa namun secara hukum harus ada terlebih dahulu keterangan ahli jiwa.
Masyarakat dan keluarga menyampaikan kepada pihaknya pelaku terkadang mau berbicara-bicara sendiri.
"Menurut keluarga dulu dia ikut-ikut pengajian gitu (salah ajaran). Menurut warga mau cakap cakap sendiri mau ngaji-ngaji sendiri. Harus ada ahli dululah. Yang jelas kita proses dulu ini. Hasilnya nanti baru dibawa untuk gelar perkara," kata Erwin.