Kesehatan

Tips Aman 'Begituan' Bareng Pasangan, dr Boyke: Laki-laki Wajib Sunat dan Wanita tak Keputihan

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr boyke

Tak hanya suami, istri juga dituntut untuk menjaga area kewanitaannya agar sang suami nyaman saat berhubungan seksual.

Menurut dr Boyke, wanita penting sekali untuk menjaga kebersihan daerah selangkangan dan tidak mengalami keputihan.

Baca juga: Bisa Menyebabkan Sulit Hamil, Seksolog dr Boyke Bagikan 3 Tips Atasi Keputihan, Jangan Makan Ini!

"Kalau si cowok juga mau cuddling, mau ke daerah situ, selangkangannya hitam, itu kan juga langsung drop. Itu yang paling penting kesehatan oragan intim, yang pria bersih daerah situnya, yang wanita nya juga tidak keputihan," pungkasnya.

Apakah Seks Oral Berbahaya? Simak Penjelasannya

Dikutip dari Kompas.com, kegiatan seks oral kerap dilakukan untuk pemanasan jelang hubungan intim atau lazim disebut foreplay.

Apakah seks oral berbahaya untuk dilakukan?

Menyitat keterangan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seks oral merupakan kegiatan seks yang melibatkan mulut, untuk merangsang area genital pasangan seks. Jenis seks oral termasuk penis (fellatio), vagina (cunnilingus), dan anus (anilingus).

CDC menyebut seks oral membawa risiko tertular atau menularkan penyakit tertentu.

Di Amerika Serikat, lebih dari 85 persen orang dewasa yang aktif secara seksual, berusia 18-44 tahun, mengaku pernah melakukan seks oral, setidaknya sekali dengan pasangan lawan jenis.

Sementara dalam survei terpisah yang dilakukan sejak 2011 hingga 2015, 41 persen remaja berusia 15-19 tahun menyatakan pernah melakukan seks oral dengan pasangan lawan jenis.

Lantas, Apakah Seks Oral Berbahaya?

CDC menjelaskan penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi lainnya dapat menyebar melalui seks oral. Siapa pun yang terpapar dari pasangan terinfeksi, bisa tertular di area mulut, tenggorokan, alat kelamin, atau rektum.

Risiko terkena PMS atau menyebarkan PMS kepada orang lain melalui seks oral, tergantung pada beberapa hal, termasuk jenis PMS tertentu, jenis kelamin, dan jumlah tindakan seks yang dilakukan.

Adapun CDC juga menyebut beberapa faktor yang dapat risiko terjangkit PMS selama seks oral.

Faktor-faktor itu di antaranya:

Halaman
1234

Berita Terkini