Ramadhan 2023

Memburu dan Mendapatkan Lailatul Qadar

Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Muslimah ISAD, Kaprodi PIAUD Universitas Serambi Mekkah, Dr. Wahyu Khafidah, S.Pd.I, MA

Oleh: Dr. Wahyu Khafidah, S.Pd.I, MA
(Ketua Muslimah ISAD, Kaprodi PIAUD Universitas Serambi Mekkah)

 

SERAMBINEWS.COM - Lailatul qadar dikenal dengan malam yang penuh kemuliaan.

Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan atau (sama dengan 83 tahun 4 bulan).

Berdasarkan umur manusia menurut data global burden of disease studi 2019 angka rata-rata harapan hidup sehat 63 tahun.

Tentunya kita harus memburu dan berlomba-lomba untuk mendapatkan lailatul qadar.

Lailatul qadar terdiri dari dua kata bahasa Arab, yakni 'lailah' artinya malam dan kata 'qadr' berarti ketentuan tuhan, kemuliaan, dan keagungan.

Sehingga dapat dimaknai lailatul qadar secara istilah adalah malam keagungan juga malam kemuliaan.

Disebut lailatul qadar juga dikarenakan kebesaran dan kemuliaan kedudukan malam tersebut.

Ada juga dikarenakan ketaatan atau ibadah di malam lailatul qadar memiliki kedudukan tersendiri dan keistimewaannya.

Sayyid Sabiq menyatakan lailatul qadar merupakan malam paling utama dalam sepanjang tahun.

Allah Swt mengabadikan dalil malam lailatul qadar yang terdapat dalam surah al-Qadr ayat 1-5.

Tersebutkan dalam surat ini pada malam lailatul qadar ini turun malaikat dan ruh dengan izin tuhannya untuk mengatur urusan, dan pada lailatul qadar ini sejahteralah malam ini sampai terbit fajar.

Maka hendaknya kita saat ramadhan untuk menghidupkan malamnya dengan beribadah, agar memperoleh lailatul qadar.

Lailatul qadar adalah malam yang sangat dinanti oleh orang-orang beriman disetiap ramadhan, beribadah di malam lailatul qadar secara full, lebih baik dari pada beribadah selama 1000 bulan ataupun 83 tahun beribadah.

Kapan lailatul qadar ?

Letak lailatul qadar adalah rahasia Allah Swt untuk manusia, Allah merahasiakan lailatul qadar adalah agar manusia beribadah pada seluruh malam bulan ramadhan dan menjadikan motivasi kepada manusia untuk beribadah dan mengurangi kemaksiatan.

Disini kita diajak untuk terus bersungguh-sungguh disetiap malam.

Namun nabi Muhammad melalui hadisnya memberikan ciri-ciri dan letak lailatul qadar.

Hadist riwayat Aisyah ra mengenai lailatul qadar terdapat di 10 malam ganjil terakhir Ramadhan. Nabi SAW bersabda, "Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari & Muslim).

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar tentang lailatul qadar di tujuh malam terakhir Ramadhan.

Ibnu Umar berujar, "Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Rasulullah SAW telah bermimpi melihat lailatul qadar pada tujuh hari yang terakhir (di bulan ramadan). Beliau bersabda, '

Menurut pendapatku, mimpimu itu bertepatan dengan tujuh hari yang terakhir. Oleh karena itu, barang siapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia mencarinya pada tujuh hari yang terakhir." (Muttafaq Alaih).

Riwayat Ibnu Umar mengenai lailatul qadar di malam ke-27 Ramadan. Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berusaha menggapainya (lailatul qadar), hendaknya dia berusaha menggapainya pada malam kedua puluh tujuh." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi).

Dalil lainnya disebutkan "Carilah lailatul qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan ramadan" (HR.Bukhari).

Hadist tersebut mengisyaratkan bahwa lailatul qadar itu datang pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan ramadan.

Bisa saja lailatul qadar tersebut datang pada ganjil Ramadhan tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.

Ibadah apa yang bisa dikerjakan di lailatul qadar ?

1. Menjaga shalat wajib berjamaah.

Rasul SAW bersabda, "siapa yang mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah SWT, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi & Ahmad)

2. Shalat tarawih berjamaah

3. Memperbanyak membaca al-quran di malam hari

4. Mempebanyak doa. Adapun doa yang bisa dibaca adalah: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni. Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya engkau adalah dzat yang maha pemaaf. engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”

Inilah doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah ra untuk dibacakan pada malam-malam ramadhan, terutama saat lailatul qadar.

5. Memperbanyak muhasabah dan memohon ampun kepada allah

6. Memperbanyak zikir diakhir tengah malam.

Mari kita mengerjakan ibadah dan amalan di lailatul qadar untuk mendapatkan keridahaan dengan cara mempersiapkan diri, meningkatkan kualitas puasa.

Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih lailatul qadar. (*)

 

*) PENULIS adalah Dr. Wahyu Khafidah, S.Pd.I, MA | Ketua Muslimah ISAD, Kaprodi PIAUD Universitas Serambi Mekkah.

Seluruh isi artikel ini menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkini