Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan melakukan sidang isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah pada Kamis, 20 April 2023 yang bertepatan pada 29 Ramadhan 1444 H.
Sidang isbat dilakukan bersamaan dengan pengamatan hilal di seluruh Indonesia.
Aceh memiliki enam titik pengamatan resmi yang akan menyumbang informasi kepada tim sidang isbat terhadap terlihat atau tidak terlihat hilal di saat pengamatan hilal pada hari Kamis tersebut.
Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail, Ssy, MA, Minggu (16/4/2023), menjelaskan, untuk mengetahui potensi keterlihatan hilal di enam titik tersebut, perlu dikaji data hilal saat matahari terbenam di lokasi masing-masing.
Sesuai kajian ilmu falak, urainya, berikut kondisi hilal secara astronomis saat matahari terbenam pada Kamis 20 April 2023:
1. Titik Tugu 0 Kilometer Sabang, tinggi hilal 02 derajat 02 menit 27 detik busur dengan sudut elongasi 04 derajat 01 menit 20 detik busur.
2. Titik Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga, tinggi hilal 02 derajat 03 menit 44 detik busur dengan sudut elongasi 04 derajat 01 menit 02 detik busur.
3. Titik Pantai Lhok Geulumpang Setia Bakti, Aceh Jaya, tinggi hilal 02 derajat 13 menit 58 detik busur dengan sudut elongasi 04 derajat 00 menit 08 detik busur.
4. Titik POB Suak Geudeubang Aceh Barat, tinggi hilal 02 derajat 12 menit 40 detik busur dengan sudut elongasi 03 derajat 58 menit 55 detik busur.
5. Titik Pantai Nancala Teupah Barat Simeulue, tinggi hilal 02 derajat 51 menit 46 detik busur dengan sudut elongasi 03 derajat 57 menit 38 detik busur.
6. Titik Bukit Blang Tiron, Kompleks Perumahan PT Perta Arun Gas Kota Lhokseumawe, tinggi hilal 01 derajat 54 menit 40 detik busur dengan sudut elongasi 03 derajat 57 menit 19 detik busur.
Baca juga: Penetapan Idul Fitri 1444 H Diperkirakan Bakal tak Sama, Kemenag Minta Saling Hargai Jika Berbeda
Dari data astronomis tersebut, lanjut Tgk Ismail, dapat dipastikan bahwa kondisi hilal pada enam titik pengamatan di Aceh pada Kamis 20 April 2023 bertepatan 29 Ramadhan 1444 H, sangat tidak memungkinkan untuk terlihat dengan teleskop dan mata telanjang.
Hal ini mengingat kondisi hilal mungkin dilihat, bila saat matahari terbenam memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.
Dari itu bisa dipastikan, kemungkinan besar 1 Syawal 1444 H akan ditetapkan jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, dengan jumlah hari bulan Ramadhan 30 hari.
Tgk Ismail juga menyatakan, menyikapi adanya pemberitaan bahwa di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah akan melakukan Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada Jumat, 21 April 2023, hal itu sangat wajar.
Hal itu dikarenakan kondisi hilal saat matahari terbenam di negara mereka sudah Imkan Rukyat.
Secara astronomis, semakin ke barat kondisi hilal di atas ufuk saat matahari terbenam akan lebih tinggi ketimbang saat matahari terbenam di wilayah timur.
Jadi tidak mungkin wilayah timur seperti Indonesia dengan kondisi hilal yang belum Imkan Rukyat mengikuti negara Timur Tengah yang kondisi hilal sudah Imkan Rukyat dengan selisih waktu lebih dari empat jam.
Baca juga: Hari Raya Idul Fitri 2023 Tak Sama: Muhammadiyah, NU hingga Pemerintah Diprediksi Berbeda
Misalnya, di Mekkah Saudi Arabia, kata Tgk Ismail, saat matahari terbenam Kamis, 20 April 2023, tinggi hilal 4,29 derajat dengan elongasi 5,13 derajat.
Artinya, kebanyakan negara Timur Tengah saat matahari terbenam pada 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 1444 H, kondisi hilal sudah Imkan Rukyat.
Sehingga sangat wajar bila mereka melakukan lebaran Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023, dengan jumlah hari bulan Ramadhan 29 hari.
"Sementara di Indonesia, yang lebaran hari Jumat, 21 April 2023 itu, atas dasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal, bukan atas dasar Rukyah Hilal dan bukan karena mengikuti Rukyah Hilal di Mekkah," pungkas Tgk Ismail.(*)