Sebelumnya di Jakarta, Kepala Staf Umum (Kasum) tni Letjen Bambang Ismawan menjelaskan, Panglima TNI akan membuat keputusan perihat jumlah personel di Papua setelah melakukan pengecekan kondisi.
"Nah itu nanti beliau kembali baru diputuskan, misalnya tambahan pasukan ya tambahannya itu berapa kan dilihat kebutuhannya di lapangan," kata dia di Jakarta Pusat, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (17/4/2023).
Adapun Panglima TNI tengah berada di Papua didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.
Baca juga: VIDEO Panglima Hingga Petinggi TNI ke Papua, Pasukan Khusus Disiapkan Pasca Serangan KKB
Jenazah Pratu Miftahul Belum Dievakuasi, Empat Prajurit TNI dalam Kondisi Luka
Empat prajurit dalam kondisi terluka telah dievakuasi dengan helikopter dari daerah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).
Sementara jenazah Prajurit Satu Miftahul Arifin belum dapat dievakuasi karena terkendala cuaca buruk.
Hal ini disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Mimika, Selasa siang.
Yudo didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Dudung Abdurrahman dan Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal I Nyoman Cantiasa.
Yudo mengatakan, empat prajurit yang terluka dalam kondisi masih sadar dan telah dibawa ke rumah sakit setempat di Timika.
Iklan untuk Anda: Orang yang Menderita Sakit Pinggul dan Lutut Harus Tahu!
Advertisement by
Sementara itu, proses evakuasi jenazah Pratu Miftahul dengan helikopter belum dapat dilaksanakan karena kondisi cuaca buruk.
Yudo menuturkan, peristiwa ini bermula ketika 36 prajurit TNI AD sedang melaksanakan upaya pembebasan pilot pesawat Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang ditawan kelompok kriminal bersenjata di daerah Mugi-Mam.
Tiba-tiba tim penyelamat itu diserang sekelompok orang sehingga menyebabkan Pratu Miftahul gugur.
”Pratu Miftahul terkena tembakan KKB (kelompok kriminal bersenjata) dan terjatuh ke dasar jurang. Saat ingin mengevakuasi jenazah Miftahul, prajurit lainnya juga diserang kelompok tersebut,” kata Yudo.
Yudo menyatakan, pihaknya terus berupaya mengevakuasi jenazah Miftahul dengan menggunakan helikopter.
Ia pun mengakui keberadaan empat prajurit lainnya belum diketahui nasibnya, sedangkan 27 prajurit lainnya telah kembali ke pos TNI di Distrik Mugi.