Bima Kritik Lampung

Bima: Untuk Nunik dan Arinal Minal Aidin Wal Faizin, Proses KPK Tetap Berjalan

Penulis: Sara Masroni
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bima asal Lampung sentil Gubernur Arinal Djunaidi dan wakilnya Chusnunia Chalim atau yang biasa disapa Nunik soal proses di KPK.

SERAMBINEWS.COM - Bima Yudho Saputro, anak muda asal Lampung yang mengkritik pembangunan di provinsinya beberapa waktu lalu kembali menyentil gubernur dan wakil gubernur setempat.

Menurutnya, proses di KPK harus tetap berjalan terhadap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim atau yang biasa disapa Nunik itu.

"Untuk Nunik dan Arinal minal aidin wal faizin, saya maafkan, tapi proses KPK tetap berjalan," ucap Bima sambil tertawa dilihat dari story Instagramnya @awbimax, Jumat (21/4/2023).

Bima Curiga Menyengatnya Aroma Korupsi di Lampung

Diketahui sebelumnya laporan Pengacara Gindha Ansori ke Polda terkait konten Bima kritik pembangunan di Lampung dengan sebutan Dajjal akhirnya dihentikan.

Baca juga: Ayah Bima Skak Mat Gindha Ansori: Percuma Sopan tapi Korupsi, Anak Muda Koar-koar Bela Negara

Ditreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo menyampaikan, telah dilakukan gelar perkara dan hasilnya perkara ini bukan merupakan tindak pidana.

"Jadi atas dasar tersebut, perkara ini kami hentikan penyelidikannya," ujar Arief dikutip dari kanal YouTube Tribun Sumsel, Selasa (18/4/2023).

Namun kini giliran TikToker bernama Bima Yudho Saputro itu mendesak KPK untuk segera memeriksa pejabat di Lampung karena curiga adanya tindakan korupsi di sana.

"Pemerintah pusat juga, KPK terutama harus mengecek pejabat-pejabat yang ada di Provinsi Lampung. Gue mau, (KPK) cek sekarang juga," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan, Selasa (18/4/2023).

"Kayak gue curiga banget gitu, gue gak yakin dana dari pemerintah ini digunakan seadil-adilnya untuk masyarakat, gue pengen hal itu sih," tambahnya.

Baca juga: Mahfud MD Marah Ada yang Minta Ijazah dan Rekening Bima: Saya Imbau ke Siapa pun!

Baca juga: Cukup Cerdas, Ternyata Ini Alasan Kenapa Bima Pakai Kata Dajjal Kritik Pembangunan di Lampung

Menurutnya, perlu tindak lanjut dari pemerintah pusat mengecek para pejabat di Lampung yang diduga korupsi melakukan tindak pidana ini.

"Harus ditindaklanjuti, harus ada tindakan dari pemerintah pusat itu sendiri, bukan cuma dari pemerintah daerah ini, gue mau harus dicek ini," ucap Bima.

Tak Khawatir, Punya Banyak Backup

Anak muda asal Lampung itu juga mengaku tak khawatir menghadapi pejabat pemerintah provinsi asalnya dalam menyuarakan kritikan, karena saat ini punya banyak backup.

"Gue kayak ya, backup gue banyak gitukan. Gue gak perlu khawatir, bahkan sudah didengar dari pihak Istana," ungkap Bima.

"Gue gak usah yang kayak nangis terus kayak bingung, nggak sih," tambahnya.

Baca juga: Pejabat di Lampung Ketar-ketir, Tim Mahfud MD Datangi Rumah Bima, Selidiki Intimidasi

Terlebih saat ini Bima ditawari konsultasi hukum langsung oleh pengacara kondang sekelas Hotman Paris.

"Gue gak takut sih sekarang, gue kayak merasa ada banyak backup gitu, Hotman Paris juga udah bilang kayak ya udah hubungi aja gitu," kata Bima.

"Belum gue hubungi ya bang Hotman, cuma kayak ya udah nyantai aja ini kasus apaan sih, easy ini mah," tambahnya.

Kolom Komentar Instagram KPK Ramai soal Lampung

Kolom komentar Instagram KPK dipenuhi permintaan warganet agar lembaga anti-rasuah itu 'main-main' ke Lampung usai Bima Yudho Saputro dipolisikan.

Konten kreator pemilik akun TikTok @awbimaxreborn itu diketahui dilaporkan oleh Gindha Ansori yang merupakan Pengacara Gubernur Lampung ke Polda.

Baca juga: Laporan Gindha Dihentikan Polda, Giliran Bima Minta KPK Periksa Pejabat Lampung: Gue Curiga Banget

Ia dilaporkan dengan tudingan menyebar hoaks usai mengkritik pembangunan bertajuk Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju di akun TikToknya.

Pantauan Serambinews.com di akun Instagram @official.kpk pada Senin (17/4/2023), hampir semua postingan dalam pekan ini dipenuhi komentar permintaan periksa pejabat Lampung.

"Ditunggu yang di Lampung ya diperiksa," tulis salah seorang warganet di kolom komentar Instagram resmi KPK.

"Coba sesekali Lampung ditengok pak," komen warganet lainnya di kolom komentar.

"Yang Lampung kapan diperiksaaaaaaaa," tambah warganet lain.

"Lampung pak tolong," tulis warganet di kolom komentar.

"Woy ke Lampung," timpal warganet lainnya.

"Lampung mohon segera dicek pak," pinta salah seorang warganet di kolom media sosial resmi KPK.

Diketahui usai mengkritik Lampung beberapa waktu, Bima mengaku mendapat tekanan, mulai dari didatangi polisi, diancam Bupati Lampung Timur hingga dilaporkan ke Polda Lampung.

"Bokap gue diancam loh, masa kayak begini banget sih? Gue cuma mau ngritik doang, loh. Cuma mau ngasih kritikan," tutur Bima Yudho dalam videonya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Merasa dirinya dalam bahaya dan terancam, Bima berencana mengajukan protection visa agar mendapatkan perlindungan dari Australia.

Diketahui Bima sedang menjalankan pendidikan di Australia.

Ia kuliah di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia, jurusan program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia.

Alasan Kenapa Bima Pakai Kata Dajjal

Cukup cerdas, ternyata ini alasan Bima pakai kata Dajjal saat kritik lambatnya pembangunan di Lampung.

Diketahui TikToker bernama Bima Yudho Saputro asal Lampung yang kini menjalani studi di Australia, viral usai mengkritik provinsinya.

Dalam video bertajuk Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju itu, Bima sempat menyebut kata Dajjal.

"Gue Bima, gue berasal dari provinsi yang satu ini, Dajjal," ucapnya dalam video yang diunggah di TikTok @awbimaxreborn beberapa waktu lalu.

Saat ditanya kenapa menggunakan kata Dajjal dalam video itu, Bima mengungkapkan sengaja agar pesan yang disampaikan bisa sampai ke para pejabat di Lampung.

"Gue sendiri memang sengaja menggunakan kata Dajjal itu khusus konotasiin untuk provinsi daerah gua di Lampung. Pemerintahannya ya, bukan sukunya," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan, Selasa (18/4/2023).

Menurutnya, bila menggunakan bahasa yang halus, kemungkinan pesan tersebut sampai ke pejabat sangat sulit.

"Kalau misal kata-kata itu tidak digunakan, gua pakai bahasa yang halus, gak akan sampai ke kuping gubernur sama wakil gubernur itu," ungkap Bima.

"Komentar (Instagram) aja dinonaktifkan, apalagi komentar halus, gak bakalan sampai, gak bakalan seviral ini," tambahnya.

Saat dikata-katai tak intelek karena menggunakan kata Dajjal, Bima menyampaikan sebenarnya itulah strateginya dalam mengkritik agar didengar banyak orang.

"Karena gue ambil kuliahnya digital marketing, dan gua lanjutin di public relation and social media, jadi gue ngerti caranya menyampaikan hook-hook, messenge ke masyarakat Indonesia itu harus dihantamnya di mana gua tahu," ungkap Bima.

"Orang-orang bilang gue gak intelek, gue udah kuliah jauh-jauh gak guna. Guna, karena gue bisa seviral ini.

Gue tahu strateginya untuk membungkam mulut para pejabat sekarang ini, kalau gue tidak melakukan hal ini, tidak akan terjadi seviral ini," tambahnya.

Meski demikian, anak muda asal Lampung itu tak menyangka bila dirinya dibicarakan seheboh ini dan diberitakan oleh banyak media massa.

"Orang-orang berani speak up, gue cuma pengen itu. Eh gak tahunya ternyata viral banget gitu," ungkap Bima.

Dengan kondisi yang seperti ini, ia berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk bisa speak up dan bisa jujur menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Jangan ada yang namanya bungkam membungkam lagi. Itu zaman kapan, kita sudah 2023, Indonesia harus maju, Indonesia harus menerima kritikan pedas atau apapun itulah," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni) 

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini