Bima Kritik Lampung

Orang Tua Bima Khawatir Anaknya Diracun Seperti Munir usai Kritik Lampung

Penulis: Sara Masroni
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua Bima khawatir anaknya diracun seperti Munir usai kritik lambatnya pembangunan di Lampung.

Ia kemudian membandingkan saat Bima bisa kuliah di kampus top luar negeri, namun tidak terpakai saat di negerinya sendiri.

"Kalau menurut saya memang data riil itu, bicara masalah pendidikan. Anak saya diterima di Australia 3 kayak perguruan tinggi negeri, di Amerika 2, tapi di Republik Indonesia gak dipakai. Itu data riil," jawab Juliman.

"Perbandingan dengan tingkat dunia, jauh UI, ITB, UGM, bisa lihat dengan perguruan tinggi anak saya ini urutannya. Riil itu tuh, nyata. Data riil, gimana saudara ini," tambahnya.

Alasan Kenapa Bima Pakai Kata Dajjal

Cukup cerdas, ternyata ini alasan Bima pakai kata Dajjal saat kritik lambatnya pembangunan di Lampung.

Diketahui TikToker bernama Bima Yudho Saputro Saputro asal Lampung yang kini menjalani studi di Australia, viral usai mengkritik provinsinya.

Dalam video bertajuk Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju itu, Bima sempat menyebut kata Dajjal.

"Gue Bima, gue berasal dari provinsi yang satu ini, Dajjal," ucapnya dalam video yang diunggah di TikTok @awbimaxreborn beberapa waktu lalu.

Saat ditanya kenapa menggunakan kata Dajjal dalam video itu, Bima mengungkapkan sengaja agar pesan yang disampaikan bisa sampai ke para pejabat di Lampung.

"Gue sendiri memang sengaja menggunakan kata Dajjal itu khusus konotasiin untuk provinsi daerah gua di Lampung. Pemerintahannya ya, bukan sukunya," kata Bima dikutip dari kanal YouTube Kumparan, Selasa (18/4/2023).

Menurutnya, bila menggunakan bahasa yang halus, kemungkinan pesan tersebut sampai ke pejabat sangat sulit.

"Kalau misal kata-kata itu tidak digunakan, gua pakai bahasa yang halus, gak akan sampai ke kuping gubernur sama wakil gubernur itu," ungkap Bima.

"Komentar (Instagram) aja dinonaktifkan, apalagi komentar halus, gak bakalan sampai, gak bakalan seviral ini," tambahnya.

Saat dikata-katai tak intelek karena menggunakan kata Dajjal, Bima menyampaikan sebenarnya itulah strateginya dalam mengkritik agar didengar banyak orang.

"Karena gue ambil kuliahnya digital marketing, dan gua lanjutin di public relation and social media, jadi gue ngerti caranya menyampaikan hook-hook, messenge ke masyarakat Indonesia itu harus dihantamnya di mana gua tahu," ungkap Bima.

Halaman
1234

Berita Terkini