Mulanya para mahasiswa dibawa ke Port Sudan yang memakan waktu hingga 12 jam perjalanan dari ibu kota. Selanjutnya kami dievakuasi ke Jeddah. Muhammad Al Faruqi, Mahasiswa Internasional Universiti Of Africa
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tangis haru keluarga mewarnai penyambutan 17 mahasiswa asal Aceh yang pulang dari Sudan, di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, sekira pukul 14.05 WIB, Selasa (2/5/2023). Beberapa kaum ibu yang menyambut mereka meneteskan air mata begitu wajah sang anak tampak di pintu kedatangan. Seorang Ibu dari Darussalam, Banda Aceh, bahkan tampak sesunggukan ketika memeluk putranya.
Muhammad Al Faruqi, mahasiswa Internasional Universiti Of Africa, yang tiba bersama 16 mahasiswa lainnya mengatakan, konflik di Sudan melibatkan tentara Sudan dan paramiliter Rappid Support Forces (RSF) di Kota Khartoum.
Sebelum ada serangan senjata, ada sejumlah warga yang melakukan aksi demonstrasi hingga akhirnya terjadi konflik bersenjata antara kedua kubu militer pada 15 April 2023. Saat terdengar ada suara ledakan bertubi-tubi, kata dia, mereka langsung dievakuasi. Dia mengaku sangat takut dan waswas saat masih di Sudan. Al Faruqi khawatir ada peluru nyasar yang mengarah ke mereka. Namun, alhamdulillah, mereka kemudian dievakuasi ke tempat yang aman, Port Sudan. “Mulanya para mahasiswa dibawa ke Port Sudan yang memakan waktu hingga 12 jam perjalanan dari ibu kota,” sebutnya.
"Selanjutnya kami dievakuasi ke Jeddah. Ada yang melalui kapal dan ada yang melalui pesawat. Kemudian kami dibawa ke Jakarta dan ditampung di asrama haji. Setelah itu dijemput oleh Pemerintah Aceh dari setiap daerah masing-masing," katanya.
Dia mengaku tak tahu seperti apa kondisi Sudan saat ini. "Tidak ada yang tahu situasi di sana seperti apa, karena kedua belah pihak yang bertikai mengklaim bisa menguasai Sudan. Hanya mereka yang tahu situasinya," ujarnya.
Begitupun, Al Faruqi mengaku akan kembali ke Sudan jika kondisi membaik. Dia ingin menuntaskan pendidikannya. "Kami melihat situasi yang ada di lapangan, jika sudah membaik pasti ingin sekali melanjutkan studi," tutupnya.
Pemulangan ke Aceh dilakukan oleh pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung di Jakarta bersama dengan Dinas Sosial Aceh. Para mahasiswa yang tiba di Aceh kemarin tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) dua. Mereka tiba di Bandara SIM dengan menggunakan maskapai Batik Air sekitar pukul 14.05 WIB.
Setiba di Bandara mereka disambut oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal. Sejumlah orang tua para mahasiswa ikut hadir. Pelukan dan air mata para kerabat tampak menyambut kedatangan para mahasiswa tersebut di pintu kedatangan bandara.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal menyebutkan, pada Selasa kemarin itu, 17 mahasiswa asal Aceh dari Sudan sudah tiba di Aceh. “Mereka tergabung dalam Kloter dua. Sebenarnnya mereka ada 18 orang. Tapi satu orang lagi pilih pulang lewat Medan,” sebutnya.
Yusrizal menjelaskan untuk Kloter I , sebanyak 26 orang mahasiswa Aceh tiba di Jakarta dari Sudan pada 28 April. Lalu, 22 orang diterbangkan ke Medan pada Senin (1/5/2023). “Sisa 4 orang menetap di Jakarta, ada keperluan pribadi,” katanya.
Sebanyak 22 mahasiswa tersebut, dari Medan via darat pulang ke kabupaten/kota masing-masing.
“Untuk data kloter II, sebanyak 21 mahasiswa dipulangkan dari Sudan ke Jakarta. Mereka tiba di Jakarta kemarin, Senin (1/5/2023). Kemudian hari ini diterbangkan ke Aceh sebanyak 18 orang, sisa 3 orang tinggal di Jakarta untuk keperluan pribadi,” jelasnya.(hd)
10 Orang Masih di Jeddah
Lalu, kapan pemulangan mahasiswa yang masuk dalam Kloter III? “Selanjutnya untuk Kloter III, pihak Dinsos Aceh sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan BPPA dan KBRI terkait pemulangan mahasiswa dan warga Aceh dari Sudan,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal.
Untuk diketahui, total mahasiswa dan warga Aceh yang terjebak konflik perang di Sudan sebanyak 57 orang. Mereka kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Sudan. Semuanya sudah dievakuasi dari Sudan. Namun, yang sampai di Tanah Air baru 47 orang. Sebanyak 10 orang lagi masih di Jeddah, Arab Saudi. Diperkirakan dalam dua hari ini mereka pun yang disebut masuk dalam Kloter III ini akan sampai di Indonesia.(hd)