"Petugas Damkar PB BPBD Kabupaten Aceh Selatan masih dilokasi kejadian untuk melakukan assesment dan pendataan dibeberapa tempat," pungkasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Lagi, Kebakaran Hanguskan Rumah di Subulussalam, Mobil dan Sepmor Ikut Terpanggang
BREAKING NEWS - Hujan Deras di Aceh Selatan, Krueng Meukek Meluap, Sejumlah Rumah Banjir
Sebelumnya diberitakan, sejumlah Gampong di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, tergenang banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak, Sabtu (6/5/2023)
Informasi yang di terima Serambinews.com dari Pusdalops BPBD Aceh Selatan, Sabtu (6/5/2023), curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan menyebabkan meluapnya air sungai Krueng Meukek ke permukiman warga,
Akibatnya beberapa rumah di Gampong Drien Jalo digenangi air.
Adapun data terdampak di Gampong Drien Jalo mencapai 25 jiwa dari 8 kepala keluarga
"Untuk kondisi terkini air berangsur surut dan Personil Damkar PB Pos 02 Meukek masih di lokasi kejadian guna membantu masyarakat," kata Petugas piket Pusdalops BPBD Aceh Selatan, Zafiral Azdy, ST
Sementara itu, banjir juga terjadi di Gampong Alue Baro.
Seorang warga, Zulkarnaini mengatakan banjir mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 16.20 WIB atau pada saat ashar akibat DAS (Daerah Aliran Sungai) Krueng Meukek meluap.
“Diperkirakan ketinggian air mencapai 30 sentimeter atau selutut orang dewasa" kata Zulkarnaini
Lebih lanjut, Katanya, luapan sungai Daerah Aliran Sungai krueng Meukek sudah sering terjadi saat curah hujan tinggi,
Zulkarnaini meminta kepada pemerintah daerah untuk membangun tanggul pengaman tebing di bantaran daerah aliran sungai (DAS) Krueng Meukek
"Kami meminta kepada Pemkab Aceh Selatan untuk melakukan pembangunan tanggul pengaman tebing dari batu gajah sepanjang 300 meter di bantaran sungai Krueng Meukek," katanya.
Ia mengakatan bahwa hal itu juga sudah pernah diusulkan pada saat Musrembang baik itu tingkat desa maupun kecamatan
Namun, katanya, sejauh ini belum ada pembangunan tanggul di sepanjang bantaran sungai tersebut, apalagi pembangunan bronjong atau anyaman kawat yang berisi batu. (*)