SERAMBINEWS.COM - PDI Perjuangan resmi mencopot Gubernur Maluku Murad Ismail dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.
Pemecatan ini berkaitan dengan sikap Murad yang dinilai tak terpuji saat ditanya soal kepindahan sang istri ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Dikutip dari TribunAmbon, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan Sri Rahayu mengatakan bahwa Murad dinilai lebih mementingkan istrinya ketimbang rakyat.
Disebutkan bahwa Murad emosional saat ditanya oleh Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat terkait kepindahan sang istri.
Padahal menurut Sri, Djarot selama ini dikenal sebagai sosok yang santun dan mau mencarikan solusi.
Sri berujar, bahwa sebagai pemimpin tak boleh bersikap emosional dan harus mengutamakan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi.
Hal ini juga sejalan dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kader menjaga disiplin partai.
Termasuk agar suami istri tak boleh berbeda partai. Adapun istri Murad Ismail, Widya Pratiwi telah berpindah ke PAN dan mendaftar sebagai caleg DPR RI.
Meski dicopot dari Ketua DPD PDIP Maluku, Murad saat ini masih berstatus kader partai berlambang banteng itu. Posisi Murad pun digantikan oleh Benhur George Watubun. (*)
Editor: Aldi Rani
Narator: Siti Masyithah
Baca juga: Kisah Ganjar Pranowo, dari Penjual Bensin Eceran hingga Didapuk Jadi Capres PDI-P
Baca juga: PDI-P Agara Siap Berjuang Menangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Baca juga: Pidato Lengkap Ganjar Pranowo Usai Diumumkan sebagai Capres PDI-P: Ibu Mega, Terima Kasih