Salam

Integritas Itu Penting untuk Semua Profesi

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Aceh Bustami Hamzah berfoto bersama usai menerima Award sebagai Birokrat Berdedikasi dan Berintegritas dari SMSI Aceh pada acara Malam Anugerah SMSI Aceh tahun 2023 yang digelar di Ball Room Parkside Hotel, Senin (8/5/2023) malam

SEMUA profesi, jurnalis, jaksa, polisi, hakim, pengacara, tentara, dokter, dosen, guru, dan pegawai negeri sipil lainnya harus memiliki integritas yang tinggi dalam menjalakan kegiatannya sehari-hari. Etika adalah sesuatu yang harus dipegang teguh dalam menjalankan profesi, kalau tidak maka yang bersangkutan harus siap-siap sewaktu-waktu dikeluarkan dari komunitasnya.

Cukup banyak para pelanggar etika profesi alias menyalahgunakan kekuasaannya yang kemudian dipecat, bahkan masuk penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya baik itu di mata hukum, maupun untuk masyarakat. Hukuman pun tak tanggung-tanggung, mulai dari vonis mati, seumur hidup, 20 tahun, dan lain-lainnya.

Sudah sering disaksikn bahwa setinggi apapun jabatan seseorang, tetapi ketika sidang etik memutuskan untuk mengeluarkannya dari komunikas profesi tertentu, maka otomatis yang bersangkutan akan jatuh pada titik nadir, menjadi hina seketika di hadapan masyarakat. Contohnya cukup banyak, misalnya Ferdi Sambo, Teddy Minahasa, Achiruddin Hasibuan, dan sejumlah hakim agung lain-nya di Mahkamah Agung yang sedang bermasalah dengan hukum.

Semua pelaku kasus pelanggaran profesi tersebut merasa menyesal di kemudian hari. Tetapi rata-rata pengelesalan itu tidak bisa menolongnya lagi, karena perbuatannya itu telah menghina lembaga tempat dirinya bernaung, dan sekaligus pula memalukan rekan-rekan seprofesinya yang bekerja dengan tulus dan ikhlas dalam me-layani masyarakat.

Berpijak dari itu, kita mendukung dan mengapresiasi atas pernyataan Sekretaris Daerah Aceh (Sekda) Aceh, Bustami Hamzah, SE, MSi yang mengingatkan para jurnalis agar memiliki integritas dalam menjalankan profesinya. Tidak hanya kepada jurnalis, tetapi kepada lembaga yang mempekerjakan para jurnalis tersebut juga diingatkan wajib menjaga integritas secara bersama-sama.

Hal itu disampaikan Sekda Bustami Hamzah saat menerima Award sebagai Birokrat Berdedikasi dan Berintegritas dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh pada acara Malam Anugerah SMSI Aceh tahun 2023 yang digelar di Ball Room Parkside Hotel, Aceh Tengah, Senin (8/5/2023) malam.

Sekda Bustami Hamzah mengingatkan insan media, bahwa saat ini masyarakat dunia dihadapkan pada era dan situasi yang disebut sebagai paska kebenaran. Insan media, pintanya, harus senantiasa berpegang teguh pada nilai etik profesi dan integritas, sehingga oto-ritas kebenaran faktual di masyarakat harus dikembalikan.

“Integritas merupakan keutuhan dan kepaduan pribadi yang me-lahirkan pengaruh serta kepercayaan bagi dan dari masyarakat. Inte-gritas dilandasi oleh dua hal penting yaitu siddiq atau kejujuran dan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan apapun posisi dan profesi kita,” ujar Bustami Hamzah.
Sekda mengibaratkan integritas laksana energi yang memberikan kekuatan kepada setiap individu untuk berprestasi dan menginspi-rasi, karena ketiadaan integritas akan membuat diri menjadi hampa dan bahkan menjadi tah paham diri sendiri.

Individu yang memiliki integritas, sebutnya, adalah pribadi yang di-mensi lahirnya sama dan sebangun dengan dimensi batinnya, juga omongan dengan laku perbuatannya, jangan sampai cakap tak se-rupa bikin, kata orang seberang, karena lawan dari integritas adalah hipokrit dan kemunafikan. “Oleh karena itu, integritas tidak hanya harus dimiliki oleh setiap kita tapi bagaimana organisasi di mana kita berada juga memiliki hal yang sama,” imbuh Sekda.

Untuk itu, sekali lagi, kita memberi catatan yang posistif atas per-nyataan Bustami Hamzah tersebut. Kita juga berharap agar hal ini menjadi perhatian bagi para pemilik media, baik di Aceh maupun di seluruh nusantara. Semoga!

 

POJOK 

Satpol PP tangkap ternak yang merumput di wiswa atlet Jantho
Ternak yang baik, bisa gantikan posisi tukang rumput

Status darurat Covid-19 belum dicabut, kata Jubir Kemenkes Mohammad Syahril
Masyarakat pun sudah tak peduli lagi, tahu?

Ada orang yang miskin ‘jadi-jadian’, kata Menkeu Sri Mulyani
Orang ini sekaligus miskin akhlak, kan?

Berita Terkini