Ingin Cucu Agar Sehat, Nenek Beri Bubur Dicampur Kerang Malah Berujung Petaka: Bibirnya Sudah Ungu
SERAMBINEWS.COM – Niat hati ingin cucu agar sehat dan cepat besar, seorang nenek memberikan bubur yang dicampur dengan kerang.
Namun makanan tersebut membawa petaka, di mana sang cucu hampir kehilangan nyawa usai memakan bubur buatan nenek.
Bibirnya yang kian mengungu dan napas yang sudah melemah, membuat sang ibu langsung melarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Terungkap bahwa anak tersebut memiliki alergi kerang, dan itulah penyebabnya hampir kehilangan naywa.
Peristiwa ini dialami oleh sebuah keluarga di Nanning, China.
Baca juga: Kasus Nenek Meninggal di Langsa, Warga Sempat Melihat Korban Duduk Sendiri di Lapangan
Dilansir dari TribunStyle, Jumat (12/5/2023), sang ibu bermarga Qin memiliki dua anak, yakni laki-laki dan perempuan, semuanya sudah menikah.
Anak laki-lakinya itu memiliki pekerjaan di Nanning, juga menantu perempuannya.
Mereka telah dikaruniani seorang putra.
Karena itu, mereka meminta sang nenek merawat cucunya yang berusia 10 bulan.
Qin kemudian pergi ke Nanning untuk merawat cucu laki-lakinya tersebut.
Baca juga: Alasan Muhammad Iqbal Pakai Kaos Sobek Saat Tes Polri, Baju yang Dipakai Ternyata Dipinjami Teman
Biasanya, setiap hari, menantu perempuan Qin akan menyiapkan makanan untuk dimasak di rumah.
Seringkali menantunya memasak bubur untuk anaknya itu.
Namun setiap sore ketika dia pergi ke taman, dia merasa cucunya terlihat lebih kerdil daripada teman seusianya.
Dia kemudian pergi mengunjungi beberapa orang dan mempelajari beberapa rahasia kecil agar anak sehat dan tumbuh besar.
"Saya sering memasak bubur kerang untuk dimakan putri saya. Anda tahu, anak-anak di kampung halaman saya di Bac Hai sudah dewasa karena makan makanan laut semacam ini." kata seorang kenalannya, dilansir TribunStyle.com dari Eva.vn.
Baca juga: Kecanduan Judi, Kakek Ini Nekat Culik Cucu Sendiri dan Peras Anakny Rp 1 M
Setelah mendengarkan pengakuan itu, Qin sangat gembira seolah-olah dia telah menemukan rahasianya.
Karena sebenarnya putra dan menantunya tidak terlalu banyak mengerti tentang pertumbuhan anak, jadi dia diam-diam belajar tentang makanan yang dapat meningkatkan tinggi badan cucunya tersebut.
Keesokan harinya, dia bangun pagi untuk pergi ke pasar membeli kerang segar dan memasak bubur untuk dimakan cucunya.
Biasanya, anak laki-laki hanya makan satu mangkuk bubur dalam satu waktu.
Namun, sekarang dia bisa makan bubur kerang dengan rasa yang yang enak yang diolah oleh neneknya.
Cucu laki-lakinya itu makan dengan lahap dan membuat Qin senang melihatnya.
Namun, tidak lama setelah kegembiraan itu, Qin memperhatikan bahwa anak itu terus menggaruk lehernya, dan kemudian menangis.
Setelah itu, wajah anak itu memerah, tangan dan kakinya dipenuhi ruam.
Baca juga: Kisah Ibu Mertua Gugat Menantu Rp 217 Juta, Kompensasi Jaga Cucu Selama Ini, Berikut Alasannya
Dia sangat ketakutan sehingga Qin memanggil sang anak untuk pulang.
Untungnya, perusahaan menantu perempuan itu ada di dekatnya, jadi hanya 5 menit kemudian dia sudah ada di rumah.
Ibu dari anak laki-laki itu membawanya ke rumah sakit.
Di rumah sakit, dokter menerima pasien dalam keadaan menangis lemah, bibir sudah ungu.
Mereka mengamati dengan cepat dan kemudian membawa bocah itu ke ruang gawat darurat.
Beberapa saat kemudian, dokter mengumumkan bahwa anak tersebut memiliki alergi yang parah.
Sehingga tenggorokannya bengkak dan mengganggu pernapasan.
Untungnya, anak tersebut segera ditangani tepat waktu.
Jika tidak, anak tersebut dapat meninggal karena tidak dapat bernapas.
Mendengar ini, Qin sangat ketakutan hingga dia berkeringat dingin.
Dokter pun bertanya-tanya bagaimana seorang anak berusia 10 bulan dapat memiliki alergi yang begitu parah.
Mengetahui bahwa dia tidak bisa lagi menyembunyikannya,
Baca juga: Pria Ini Miliki 12 Istri, 102 Anak dan 568 Cucu, Begini Kondisinya Sekarang
Qin mengaku bahwa hari ini dia memasak bubur kerang untuk cucunya.
Menurut informasi dari American Academy of Pediatrics, makanan yang paling menyebabkan alergi pada anak adalah kacang tanah, kedelai, susu, telur, ikan, kerang, kepiting, udang, tiram.
Gejala alergi makanan meliputi: gatal, kemerahan, pernapasan yang memburuk, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, dan kemungkinan anafilaksis.
Jika tidak dirawat tepat waktu, nyawa anak bisa terancam.
Oleh karena itu, hal penting yang perlu dilakukan orang tua setiap kali membiarkan anaknya mencoba makanan baru adalah hanya memasukkan sedikit saja ke dalam piring anaknya.
Kemudian, pantau anak selama 3 sampai 5 hari untuk melihat apakah anak memiliki gejala yang aneh seperti alergi atau tidak.
Jika tidak terjadi apa-apa, aman untuk memberi bayi lebih banyak makanan tersebut. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)