Berita Pidie

Warga Keluhkan Jalan Berdebu di Lamphoih Saka ke Waido, PUPR Pidie: Akan Diusul Perbaikan

Penulis: Nur Nihayati
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Risnandar ST

Kami kecewa kondisi jalan berdebu saat kemarau, dan berlumpur saat musim hujan. Bahkan ada warga membonceng anak tersungkur di badan jalan


SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Masyarakat Gampong Lamphoih Saka ke Waido, Kecamatan Peukan Baro, Pidie mengeluh karena akses jalan itu rusak.

Sehingga di musim kemarau bertabur debu di ruas jalan rusak itu.

Diperkirakan jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Pidie kerusakannya mencapai 8 Km.

"Kami kecewa kondisi jalan berdebu saat kemarau, dan berlumpur saat musim hujan. Bahkan ada warga membonceng anak tersungkur di badan jalan," ujar Riza (40) warga setempat.

Jalan Lamphoih Saka - Waido Kecamatan Peukan Baro, Pidie dikeluhkan warga berdebu karena belum diaspal, Rabu (24/5/2023). (For Serambinews.com)

Sementara, meski warga sering mengeluhkan kerusakan infrastruktur jalan antarkecamatan dalam Kabupaten Pidie tersebut, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan diaspal.

Masyarakat dari Kecamatan Peukan Baro dan Kecamatan Simpang Tiga yang berjalan dan melewati jalan tersebut kerap kali menimpa musibah.

Misalkan seperti terjatuh dari atas motor, akan tetapi jalan itu tetap dibiarkan rusak berat dan tidak tersentuh pembangunan.

Di lokasi Gampong Waido Meunasah Baroh ini ada sekira 200 meter panjang jalan tidak terlihat lagi aspalnya.

Seluruh bagian jalan terlihat sudah hancur dan berlubang. Saat musim kemarau jalan ini berdebu sedangkan saat hujan turun jalan langsung berubah menjadi kolam dadakan.


Yusmandin warga lainnya menuturkan kerusakan jalan tersebut sudah bertahun-tahun. Akan tetapi, hingga kini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan.

#Usul Perbaiki

Kabid Bina Marga, pada Dinas PUPR, Kabupaten Pidie Risnandar ST mengatakan, ruas jalan Lampoih Saka-Waido, ini meliputi Keudee Lampoih Saka, Gampong Meunasah Dua Paya, Gampong Raya Paya, Kemukiman Bungie dan Waido.

Sementara, ruas jalan Keude Kecamatan Simpang Tiga-Keude Lampoih Saka, meliputi Mesjid Rumpong, Gampong Blang, Cot Ara, Mangki dan Bunien, ini sudah pernah diusulkan pada Tahun Anggaran (TA) 2022.

Namun, karena dua ruas jalan ini ketika diusulkan pada sumber anggaran DAK masuk dalam koridor dua, pada saat itu anggarannya tidak cukup sehingga pembangunanya ditunda, sebab anggaran yang turun hanya cukup untuk membangun ruas yang masuk pada koridor pertama.

“Kami mohon masyarakat bersabar. Tahun ini kami lihat bagaimana kebijakannya. Apakah bisa kami naikkan usulan yang sama. Bila bisa kami naikkan pengajuan yang sama, ruas jalan itu bisa masuk ke koridor dua. Insya Allah kalau di koridor dua bisa lolos,” katanya.

Dia mengungkapkan apabila dua ruas jalan tersebut bisa lolos pada koridor dua, dan diusulkan tahun 2023, ini artinya tahun 2024 bisa dikerjakan pembangunan jalan tersebut.

“Kami usulkan juga, pada sisa anggaran DAU tahun 2020. Dan usulan itu sudah ditandatangani oleh bapak Pj Bupati. Itu ada kami naikkan usulan jalan Lampoih Saka-Simpang Tiga dan Jalan Lampoih Saka-Waido,” ujar Kabid Rismunandar.
Risnandar juga memahami kondisi jalan yang rusak tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan, akan tetapi ini persoalan ketersediaan anggaran yang dimiliki Pemkab Pidie.

"Untuk memperbaiki jalan rusak diperkirakan 1 Km membutuhkan anggaran hingga Rp 3 miliar, sementara kondisi jalan di Pidie hanya 50 persen yang berstatus mantap atau bagus," demikian Kabid Risnandar. (*)

Berita Terkini