Angelina Nathania Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Les Musik, Jasad Korban Ditemukan dalam Koper

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motif Pelaku Habisi Nyawa Angeline: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Mobil XPander Korban Digadaikan

SERAMBINEWS.COM - Angelina Nathania (22), mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi korban pembunuhan. 

Ia diduga dibunuh oleh Rochmat Bagus Apriyatna (41), warga Gunung Anyar Kidul, Surabaya, yang merupakan guru les musiknya.

Mayat korban ditemukan di dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Jawa Timur.

Pelaku  ditangkap oleh unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di Pacet, Mojokerto, Kamis (8/6/2023).

Setelah dilakukan pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku merupakan guru les musik korban.

Polrestabes Surabaya mengungkap kronologi dugaan pembunuhan terhadap Angelina Natania (22), mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) yang jenazahnya ditemukan di dalam koper di Kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (7/6/2023).

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, kasus tersebut berawal ketika ibu korban mengadu anaknya sudah tidak pulang selama dua hari pada Jumat (5/5/2022).

"Kami melakukan pengumpulan berbagai data dan informasi yang ada, juga mengumpulkan keterangan saksi, analisis IT dan CCTV," kata Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Kemudian, polisi menangkap Rochmat Bagus Apriyatna (41), warga Gunung Anyar Kidul, Surabaya, yakni sebagai seseorang yang terlihat terakhir kali bersama korban pada Rabu (7/6/2023).

 Rochmat merupakan guru les musik korban.

"Setelah mendalami, didapatkan pengakuan pelaku RBA telah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban," jelasnya.

Baca juga: Abang Dibunuh Adik di Subulussalam Punya Riwayat Gangguan Jiwa, Keluarga Sudah Memaafkan Pelaku

Saat diinterogasi, pelaku mengaku janjian untuk bertemu dengan korban pada Rabu (3/5/2023). 

Korban dan pelaku janjian bertemu untuk menggadaikan mobil Xpander milik korban.

Akhirnya, korban menjemput pelaku di salah satu kafe di kawasan Surabaya.

"Setelah ketemu, korban sempat ke kampus dulu dan pelaku berkeliling dengan mobil korban," ucapnya.

Pelaku lalu menjemput korban di kampus Ubaya, setelah korban menyelesaikan perkuliahanya. 

Kemudian, keduanya memutuskan untuk makan dan bertemu dengan beberapa orang.

"Rencananya mobil Xpander (milik korban) ini mau digadaikan, karena sudah kehabisan uang," ujarnya.

Akan tetapi, usaha mereka tidak membuahkan hasil, karena tidak ada satu pun orang yang mau menampung mobil itu. 

Keduanya akhirnya berkeliling lagi hingga larut malam. 

Pelaku pembunuhan mahasiswi di Mapolrestabes Sursbaya

Baca juga: Wanita di Medan Tewas Dalam Mobil, Polisi Duga Dibunuh, Saksi Lihat Korban Diintai Pelaku

"Mereka tidur di sebuah parkiran apartemen di dalam mobil di tanggal 4 Mei 2023. Setelah itu, pukul 12.30 di depan Kebun Bibit Wonorejo, Jalan Kendalasari, mobil berhenti," kata dia.

Keduanya kemudian terlibat pertengkaran hingga menyebabkan korban berteriak kencang. 

Pelaku yang ketika itu ketakutan akhirnya mencekik dan membekap mulut korban.

"Akhirnya korban diikat dan dicekik, dibekap mulutnya hingga lemas. Terakhir menggunakan tali di celananya (pelaku) menjerat leher sehingga korban lemas dan meninggal dunia," ucapnya.

Tersangka yang kebingungan usai membunuh korban, kemudian berkeliling Surabaya terlebih dahulu.

 Pria tersebut lalu pulang ke rumah mertuanya untuk mengambil koper dan membeli plastik wrapping.

"Korban dimasukkan (ke dalam koper) dan kopernya dililit dibungkus pakai plastik wrapping sebanyak empat lapis," jelasnya.

Setelah itu, pelaku membuang jenazah korban yang sudah dimasukkan ke dalam koper tersebut di tikungan jurang kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, pada Jumat (5/5/2023) dini hari.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti tas koper berwarna hitam, satu unit ponsel, rekaman CCTV, satu unit mobil Mistubishi Xpander, dan hasil pemeriksaan Polrestabes Surabaya.

“Kami akan menjerat sesuai dengan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman maksimal seumur hidup," tutupnya.

Rochmad mengaku baru mengenal korban ketika menjadi guru les musiknya.

"Dari 2017 (kenal korban) tapi itu teman saja, saya kan gurunya saja. (Hubungan) dekat," kata Rochmad.

Korban dan Pelaku Disebut Punya Hubungan Asmara

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, antara korban dan pelaku sudah saling kenal sejak 5 tahun lalu. Selain itu, keduanya memiliki hubungan asmara.

"Pelaku dengan korban ini diawali sebagai guru musik, sehingga ada hubungan cukup lama kurang lebih 5 tahun, hubungan secara asmara," kata Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana mengatakan, pelaku pembunuhan mahasiswi Ubaya tersebut merupakan guru les musik korban.

"Benar, pelaku merupakan guru les musik korban," kata Mirzal.

Pelaku yang merupakan warga Surabaya itu membunuh korban lantaran sakit hati. Pelaku mencekik leher korban hingga tak bernyawa.

"Berdasarkan keterangan dari tersangka, yang bersangkutan ini sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Mirzal.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subulussalam Terungkap, Ternyata Korban Dibunuh Adiknya yang Hendak Bela Ibunda

Diduga hendak menguasai mobil

Sementara itu, Bambang, ayah korban menduga pelaku ingin menguasai harta anaknya.

Bambang menampik bahwa ada hubungan asrama antara anaknya dengan pelaku pembunuh itu.

"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

Bambang menyebut, pelaku sengaja mendekati putrinya untuk menguasai hartanya.

"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin mengusai hartanya," jelasnya.

Dugaan Bambang tersebut berlandaskan pada kasus hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Xpander miliknya. Padahal, barang itu disimpan di dalam kendaraan.

"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil itu hilang. Jadi waktu anak saya tanya, Pa, STNK di mana? padahal saya enggak ngambil," ucapnya.

Bambang menyimpulkan, Rochmad sudah merencanakan untuk mengambil mobil anaknya tersebut. Menurut dia, pembuhunan yang dilakukan tersangka berhubungan dengan itu.

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan, dia (pelaku) ke arah rencana untuk mengusai kendaraan itu dengan cara seperti ini," ujar dia.

 

Temuan Mayat dalam koper

Sebelumnya diberitakan, seorang mayat perempuan dalam koper yang diketahui berinial AN ditemukan di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).

Mayat tersebut diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

 
Satreskrim Polrestabes Surabaya sebelumnya menerima laporan dari keluarga korban, tepatnya pada 5 Mei 2023, bahwa AN dikabarkan hilang.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan, kontak terakhir antara korban dan keluarga terjadi pada Mei 2023.

Saat itu, korban diketahui berada di salah satu apartemen di kawasan Gunung Anyar, Surabaya.

Setelah itu, korban diketahui tewas di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Jawa Timur.

"Benar korban awalnya hilang tanggal 3 Mei, meninggalkan rumah, tapi belum balik. Tanggal 5 Mei enggak ada kontak kemudian bapaknya melaporkan ke Polrestabes Surabaya," kata Mirzal di Surabaya, Kamis (8/6/2023).

 

Sudah tayang di Kompas.com: Kronologi Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Sempat Ingin Gadaikan Mobil

 

Berita Terkini