Deretan Ajaran Sesat Ponpes Al Zaytun Indramayu, Pemerasan hingga Praktek Pelacuran

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang, Kamis (15/6/2023)

Eks pengurus Ponpes Al Zaytun tahun 2000-2002 tersebut menyebutkan bahwa ajaran yang diberikan mengolaborasikan ajaran islam bugis dan kelembagaan kerasulan.

"Dia menggabungkan beberapa agama menjadi satu lalu menggunakan logika akal," ujar Ken Setiawan dikutip TribunCirebon.com.

Selain itu, ada sejumlah rukun islam yang diubah, di antaranya ketentuan naik haji dan lempar jumrah.

Alih-alih ke Mekkah, jemaah diajari menunaikan ibadah haji dengan mengelilingi Ponpes Al Zaytun selias 1.200 hektare dengan mobil.

Melempar jumrah pun dilakukan memakai sak semen.

Ken Setiawan juga menyebut pihak ponpes menunjukkan indikasi gerakan makar.

Pasalnya, mereka menilai Indonesia yang berdasar hukum pancasila masih jahiliyah sehingga pengikutnya tak diwajibkan untuk salat.

"Mereka sebenarnya dididik untuk menjadi seorang negarawan bukan agamawan. Maka tidak heran di Al Zaytun ibadah pakai jas, pakai dasi," beber Ken Setiawan.

Pihak Ponpes juga menganggap negara di luar Islam adalah kafir dan mengubah syahadat 'Tiada Tuhan selain Allah' menjadi 'Tidak ada negara selain negara Islam'.

"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," tegas Ken Setiawan.

"Kalau Kemenag melihat kurikulumnya memang tidak ada yang aneh..tapi kalau melihat hidden kurikulumnya ini adalah sebuah gerakan intelejen," pungkasnya.

Viral Salat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video salat Idul Fitri Idul Fitri yang tak lazim.

Dalam unggahan akun Instagram @palembang.terciduk, Senin (24/4/2023), tampak ada seorang wanita di barisan depan.

Tak hanya bercampurnya wanita dan pria, shaf Sholat Idul Fitri itu juga menjadi kontroversi, lantaran berjarak, dan di sampingnya diberi kursi.

Halaman
1234

Berita Terkini