Berita Bireuen

Warga dan Perangkat Desa Uteun Bunta Desak Pembangunan Jembatan yang Ambruk

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Uteun Bunta Peusangan Bireuen yang ambruk pada akhir Januari 2023 lalu sampai sekarang belum dibangun baru, warga mengharapkan dinas terkait untuk segera membangun jembatan baru.

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Warga serta perangkat desa Uteun Bunta, Peusangan Bireuen mempertanyakan jembatan permanen yang ambruk pada akhir Januari 2023 lalu kapan dibangun, jalan alternatif melalui halaman rumah warga tidak memungkinkan lagi dan akan ditutup.

Hal tersebut disampaikan Bannur maupun Rusli selaku warga setempat, Anwar Yusuf selaku keuchik setempat dan sejumlah warga lainnya melalui Serambinews.com, Senin (19/06/2023).

Disebutkan, jembatan antara Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kota Juang Bireuen yang dibangun tahun 1982 lalu  putus total sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/01/2023), jembatan putus dihantam derasnya air di bawah jembatan tersebut.

Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Peusangan dan Kota Juang Bireuen. Setiap hari menjadi sarana utama bagi ratusan warga terutama pedagang kecil dari desa ke Kota Juang maupun ke Peusangan.

Sejak jembatan putus katanya, Camat Kota Juang dan Camat Peusangan serta Ketua DPRK Bireuen sudah melihat secara dekat kondisi jembatan dan waktu itu berjanji akan segera memperjuangkan untuk dibangun baru.

Mengingat akan segera dibangun baru maka perangkat desa berinisiatif meminta izin dari warga setempat menggunakan halaman rumah sebagai jalan alternatif agar warga terutama pengendara roda dua tetap bisa melintas. Maka warga atas bantuan berbagai pihak membuka jalan alternatif bagi pengendara roda dua, sedangkan roda empat tidak bisa lewat sama sekali.

Namun, saat ini jalan alternatif sudah berlangsung selama enam bulan dan pemilik rumah mengabarkan akan menutup jalan alternatif tersebut, selain halaman rumah juga berdekatan dengan kamar tidur yang setiap saat kendaraan melintas, kata keuchik.

“Pembukaan jalan alternatif waktu itu atas saran camat dan juga kesepakatan warga desa tujuannya agar warga tetap bisa melintas, sekarang sudah enam bulan pemilik rumah mengabari akan segera menutup jalan tersebut karena kesepakatan awal hanya sementara, sekarang sudah enam bulan,” ujarnya.(*)

Baca juga: PPPK dan CPNS 2023 Dibuka September, Simak Tips Mudah Login Situs SSCASN

Baca juga: VIDEO Skuad Garuda Siap Tampil Maksimal, Prediksi Pemain Timnas Indonesia vs Argentina

Berita Terkini