Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan menyebut, pihaknya mulai menurunkan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi mahasiswa.
Penurunan tersebut dilakukan seiring dengan sudah berubahnya status USK menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia, Jalan Raya Lambaro Km 4,5, Gampong Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar pada Rabu (21/6/2023) siang.
“Tidak ada niat kita bermain dengan mahasiswa untuk menaikkan SPP, karena pemerintah sudah membuat pembatasan besarannya. Malah kami tahun ini menurunkan (besaran SPP),” ujar Prof Marwan.
Seperti Fakultas Kedokteran, sebut Rektor, dari yang sebelumnya Rp 26 juta, kini turun menjadi Rp 21 juta per semester.
Kendati demikian, ia menyebut penurunan lebih lanjut akan dilakukan secara bertahap.
“Secara umum sudah kita turunkan,” ungkap Prof Marwan.
Meski sudah PTN-BH dan tidak menaikan iuran SPP untuk menjaga akses serta layanan mahasiswa, Prof Marwan menegaskan, bahwa USK akan mencari sumber dana dari pihak luar untuk mendukung pendanaan operasional perkuliahan.
“Jadi kita coba memaksimalkan aset yang sudah ada, dikerja samakan atau disewakan (dengan pihak luar) sehingga bisa mendatangkan income (pendapatan),” paparnya.
Di samping itu juga, perguruan tinggi yang sudah memperoleh status badan hukum atau PTN-BH secara bertahap akan memperoleh dana abadi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Dana tersebut dapat digunakan untuk mendorong perbaikan fasilitas.
Prof Marwan mengatakan, pihaknya juga akan memaksimalkan studi penelitian atau riset sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi pendidikan USK.
“Selain mendidik mahasiswa, sebagai universitas kita juga memperbanyak riset dan pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.
Saat ini, USK sedang mengevaluasi Jalur Mandiri yang selama ini mengenakan biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) pada saat masuk.
Di mana ada sejumlah mahasiswa yang lulus pada jalur tersebut adalah mereka pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
“Jadi saat ini kami sedang mencoba lakukan evaluasi dan mencari pola lain. Pada intinya kami tidak berbisnis dengan mahasiswa,” jelas Prof Marwan.
Kunjungan tersebut turut didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Agussabti, MSi, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Prof Dr Ir Taufiq Saidi, Meng, IPU, dan Koordinator Humas USK, Dr T Meldi Kesuma.
Kedatangan Rektor USK bersama rombongan disambut langsung oleh Pimpinan Perusahaan Serambi Indonesia, Mohd Din, Pemimpin Redaksi, Zainal Arifin M Nur, Wakil Pimpinan Perusahaan, Firdaus D, Manajer Iklan, Hari Teguh Patria, dan Manajer Promosi dan EO, M Jafar.
Dalam pertemuan tersebut, Prof Agussabti mengungkapkan, bahwa USK memiliki visi untuk menjadi Universitas Sosio-teknopreneur.
Sehingga pihaknya telah meluncurkan Program 1.000 Wirausaha Muda USK, untuk mewujudkan lahirnya wirausahawan di kalangan mahasiswa.
“Jadi kita harapkan dosen memiliki spirit semangat wirausaha. Sekiranya tidak hanya ke bisnis tapi spirit kepimpinan hingga digital mindset diperlukan. Sehingga perlu didorong,” ucapnya.
Untuk mewujudkan hal ini, ia mengatakan, USK telah mengucurkan pendanaan secara mandiri dan pada tahun ini pihaknya mendapat dukungan program dari pemerintah pusat.
Di sisi lain, Prof Agussabti menargetkan, USK bisa menembus Top 1.000 World Class University.
“Kalau di nasional, kita di beberapa kategori tertentu sudah masuk 10 besar,” pungkasnya.(*)