Rumoh Gedong

Tak Seperti Nasib Rumoh Geudong, 5 Kamp Penyiksaan & Genosida Ini Terawat dengan Baik jadi Memorial

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tragedi Rumoh Geudong Aceh 1989, Peristiwa Masa Lalu yang Diakui Negara Sebagai Pelanggaran HAM Berat

SERAMBINEWS.COM - Di dunia sudah terkenal beberapa Museum Genosida. Sebagian besar keberadaanya saat ini terawat dengan baik oleh pemerintah setempat.

Museum Genosida dibuat atau dipertahankan sebagai tanda pengingat akan peristiwa bersejarah tragedi kemanusiaan baik penyiksaan maupun pembantaian manusia.

Saat ini ada beberapa kamp penyiksaan dan pembantaian manusia yang masih terpelihara dengan baik.

Seperti Museum Genosida di Rwanda, Museum Pembantaian Kaum Indian di Amerika, Museum Holocaust di Jerman, Museum Genosida Polpot Khmer Merah di Kamboja, Museum Nanjing di Cina, Kamp konsentrasi Auschwitz Polandia, dan lain-lain.

Semua museum itu dibangun langsung oleh pemerintah setempat untuk mengenang sejarah bangsanya dan menjadi pembelajaran masyarakat dunia.

Baca juga: Jokowi, Kesaksian, dan Harapan Penyintas Kamp Penyiksaan Rumoh Geudong, Digantung hingga Disetrum

Sama halnya dengan Rumoh Geudong termasuk salah satu kamp konsentrasi yang banyak merenggut korban nyawa rakyat sipil di Aceh selama pemberlakukan Daerah Operasi Militer (DOM) 1989-1998.

Namun nasib Rumoh Geudong tak sebaik dengan Museum Genosida lainnya di dunia.

Bukti fisiknya telah dimusnahkan.

Pemimpin Darud Donya Cut Putri menyayangkan bukti fisik Rumoh Geudong telah lenyap.

Padahal, katanya, Rumoh Geudong dapat menjad satu bukti sejarah yang patut dingat dan menjadi memorial.

Langkah pembangunan museum genosida Aceh bertujuan supaya generasi akan datang dapat belajar sejarah.

Pembangunan museum genosida Rumoh Geudong akan menjadi bagian wisata sejarah genosida di Aceh.

Agar kesalahan, kekejaman dan kepedihan yang sama tidak akan pernah kembali berulang.

"Ini harusnya menjadi hal yang dikenang, sebagai bukti kebesaran jiwa anak bangsa dalam usaha menciptakan perdamaian," ucapnya.(*)

Tim SAR dari Meulaboh Bantu Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Souraya Subulussalam

Alasan FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Ini 3 Pertimbangan

Jokowi, Kesaksian, dan Harapan Penyintas Kamp Penyiksaan Rumoh Geudong, Digantung hingga Disetrum

Berita Terkini