Mereka bertanya : Ya Rasulullah, Apakah jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya?
Beliau menjawab : Jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.
Berpuasa adalah sebaik-baik amalan yang bisa dilakukan seorang hamba.
Maka hendaknya kita rajin berpuasa di hari-hari seperti itu kemudian puncaknya adalah di hari arafah yang Nabi SAW menyebutkan dalam hadits yang diriwayatkan imam muslim :
Baca juga: Jangan Lupakan, Puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha, Keutamaan dan Amalan Lainnya
“Aku berharap kepada Allah semoga dengan Puasa Arofah Allah akan mengampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang. “
Ini menunjukkan begitu pentingnya dan agungnya hari arafah. Disamping pahalanya besar akan tetapi juga menjadi sebab dosa kita diampuni oleh Allah SWT, kata Buya Yahya.
Kemudian yang harus kita ketahui juga bahwasanya, puasa arafah ini disunahkan bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.
"Adapun bagi orang yang melaksanakan ibadah haji disunnahkan bagi mereka dianjurkan dan dihimbau untuk memperbanyak dzikir memohon kepada Allah SWT di Arofah.
Kemudian bagi siapapun baik yang berada di padang arafah atau yang di luar padang Arafah selain berpuasa hendaknya di hari arafah ini memperbanyak bersedekah, silaturrahmi terlebih lagi berdzikir kepada Allah SWT," imbuh Buya Yahya.
Seperti disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal :
Baca juga: Jangan Lupa Puasa Arafah! Buya Yahya: Puasa yang Paling Hebat dan Paling Dahsyat adalah Puasa Arafah
“Tidak ada hari yang lebih agung di hadapan Allah dan lebih dicintai oleh Allah melebihi dari pada hari-hari 10 awal dzulhijjah ini. Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dari takbir, tahlil dan tahmid”
Dzikir tersebut yang selama ini kita kenal dengan takbir :
اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Masih dalam penjelasan Buya Yahya, bagi orang yang ingin berpuasa di Hari Arafah atau di hari selainnya bagi yang masih hutang.
Di sini banyak ulama berbeda pendapat.