Besok, Kamis (29/6/ 2023) bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1444 H, umat muslim merayakan Idul Adha 2023.
SERAMBINEWS.COM - Berikut bacaan takbir hari raya versi pendek dan panjang untuk dikumandangkan di malam Hari Raya Idul Adha.
Besok, Kamis (29/6/ 2023) bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1444 H, umat muslim merayakan Idul Adha 2023.
Pada tahun ini, perayaan Idul Adha di Indonesia memang ada perbedaan.
Organisasi Muhammadiyah mengawali bulan Dzulhijjah 1443 H pada Senin, 19 Juni 2023.
Oleh karena itu, Muhammadiyah lebih dahulu merayakan Idul Adha, yakni pada hari ini, Rabu (28/6/2023).
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi telah menetapkan awal Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 Masehi jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Bagi yang baru merayakan Idul Adha pada Kamis besok, takbir Idul Adha sudah bisa dikumandangkan mulai malam ini, tepatnya bakda Shalat Magrib.
Untuk bacaan atau lafalnya bisa disimak dalam artikel berikut.
Baca juga: Bacaan Niat dan Panduan Lengkap Shalat Idul Adha, 6 Anjuran yang Disunnahkan Sebelum Shalat
Bacan Takbir Idul Adha
Berikut adalah bacaan takbir singkat dan panjang yang dilantunkan pada malam Idul Adha 2023 maupun setelahnya.
Lafal takbiran Idul Adha versi pendek
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd
Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:
Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Lafal takbiran Idul Adha versi panjang
Untuk lafal takbiran versi terlengkap, dapat melihat tulisan Arab, bahasa latin, dan arti selengkapnya dalam bahasa Indonesia di bawah ini.
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Baca juga: Amalkan Besok! Inillah 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Takbir hingga Mandi Sebelum Shalat
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Terjemahan atau arti dalam bahasa Indonesia:
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya.
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meski orang kafir, munafiq, dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.
Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Baca juga: Mau Takbir Keliling Malam Lebaran Idul Adha di Lhokseumawe? Simak Isi Seruan Bersama Forkopimda
Batas takbir Hari Raya Idul Adha
Mengenai batas waktu takbir Idul Adha sudah pernah dijelaskan oleh Buya Yahya.
Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube Al Bahjah TV pada 10 Juni 2018, BUya Yahya menjelaskan, bahwa pada dasarnya tidak ada beda antara takbir pada Hari Raya Idul Adha maupun takbir pada hari raya Idul Fitri.
Pada hari raya Idul Fitri, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada akhir ramadhan) hingga khatib naik ke atas mimbar.
Begitu pun saat Idul Adha, takbir dikumandangkan mulai dari terbenamnya matahari (pada tanggal 9 Dzulhijjah) hingga khatib naik atas mimbar.
Bedanya, pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk lanjut bertakbir setiap selesai shalat fardhu, selama 4 hari.
Mulai setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari tasyrik (11.12.13 Dzulhijjah) yang berakhir setelah Ashar di tanggal 13 Dzulhijjah.
Berikut tayangan video penjelasan Buya Yahya.
Lantas, apa itu takbir mursal dan muqayyad ?
Seperti dijelaskan oleh Buya Yahya, para ulama menyebutkan ada dua jenis takbir, yakni takbir mursal dan muqayyad.
Takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan di luar waktu shalat.
Takbir mursal ini, kata Buya, bisa dikumandangkan di jalan, pasar, dan lazimnya pada malam hari raya.
"Kalau takbir mursal, takbir itu adalah dimulai dari malam hari itu, kalau di bulan hari raya Idul Fitri, itu dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam naik ek atas mimbar," kata Buya.
"Dan begitu juga di takbir hari raya Idul Adha, sampai imam itu naik ke atas mimbar, sudah selesai itu takbir mursal," lanjutnya.
Sementara takbir muqayyad adalah takbir yang terikat di waktu shalat.
Baca juga: Bacaan Takbir Malam Hari Raya Idul Adha 2023, Lengkap Lafal Arab dan Latin Serta Terjemahannya
Takbir ini tidak lagi dikumandangkan di lapangan, tapi disunnahkan setelah mengerjakan shalat fardhu.
"Adapun takbir muqayyad, yang terikat dengan waktu shalat, di hari raya Idul Adha itu sampai hari tasyrik. Hari tasyrik berakhir waktu ashar selesai... waktu ashar selsai menjelang magrib di hari tasyrik." ujar Buya.
"Hari kurban, kemudian tasyrik 1, 2, 3, yaitu tetap disunnahkan takbir tapi bukan di lapangan lagi, bukan di jalan-jalan, tapi sunnah takbir tersebut, takbir yang selama ini kita baca Allahu AKbar Allahu Akbar, itu dibaca setelah waktu shalat saja," jelasnya.
Bahkan, menurut para ulama seperti disampaikan oleh Buya, takbir muqayyad tidak hanya pada shalat fardhu saja, tapi semua shalat bisa dikumandangkan takbir muqayyad selama hari tesebut.
Tapi pada umumnya, dikerjakan setelah shalat fardhu saja.
Baca juga: VIDEO Sambut Hari Raya Idul Adha 1444H Berikut Tips Agar Daging Kurban Empuk dan Awet
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI