Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 5 Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, sepakat memberikan dukungan resmi kepada Sekda Kota Banda Aceh Drs Amiruddin, MSi menjabat sebagai Plh Wali Kota Banda Aceh periode 2023-2024.
Amiruddin menggantikan Bakri Siddiq yang masa tugasnya sebagai Pj Wali kota Banda Aceh sudah berakhir pada 7 Juli 2023.
Suara dari 5 fraksi itu diungkapkan Anggota DPRK Banda Aceh dari PNA, Husaini, Minggu (9/7/2023).
Ia mengatakan mendukung penuh Mendagri, menunjuk Amiruddin sebagai Plh Wali Kota Banda Aceh yang baru.
"Jujur beliau lebih paham dan mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Memiliki kemampuan manajerial yang baik, pengalaman karir birokratnya juga sangat baik, dimana beliau dua kali menjabat Sekda di Pidie dan sekarang Banda Aceh.
Kami pikir sangat layak memimpin Kota Banda Aceh selama setahun ke depan. Jadi kami harapkan beliau tidak hanya sebagai Plh Wali Kota, tetapi menjadi Pj. Wali Kota agar bisa mengambil kebijakan yang strategis," ujar Husaini.
Baca juga: Amiruddin Sudah Terima Surat Penugasan Plh Wali Kota Banda Aceh
Ia menilai untuk menyelamatkan kondisi keuangan Pemko Banda Aceh, perlu sosok yang paham keuangan daerah.
"Amiruddin pernah menjabat Kepala Keuangan di Pidie, jadi sudah paham bagaimana strategi mengatasi defisit yang kini terjadi," jelasnya.
Husaini menambahkan Pj Wali Kota sebelumnya dinilai masih kurang fokus mengurus Kota Banda Aceh dan berbagai permasalahan yang terjadi.
"Kenyataan yang miris utang pemko meningkat drastis," tegas Husaini.
Tak hanya itu, kekompakan pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh juga mulai luntur.
Baca juga: Polandia Kerahkan Tentara Ke Perbatasan, Khawatir Kehadiran Pasukan Bayaran Wagner di Belarusia
Padahal slogan yang digembar-gemborkan, yakni 'Banda Aceh Meutaloe Wareh Gaseh Meugaseh Bila Meubila' kenyataannya berbeda dengan realita.
Husaini mendukung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian segera menunjuk Amiruddin sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh.
Hal ini demi menyelamatkan nasib Kota Banda Aceh yang terkeaan tanpa pemimpin alias auto pilot selama setahun terakhir.(*)