Kebakaran menjelang Subuh ini baru bisa diatasi setelah BPBD Aceh Tamiang mengerahkan armada pemadam kebakarannya dari seluruh Pos Damkar serta dukungan armada dari Pertamina.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Diperkirakan tujuh bangunan di Dusun Melur, Kampung Perdamaian, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang rata dengan tanah setelah diamuk si jago merah, Kamis (13/7/2023) dini hari.
Kebakaran menjelang Subuh ini baru bisa diatasi setelah BPBD Aceh Tamiang mengerahkan armada pemadam kebakarannya dari seluruh Pos Damkar serta dukungan armada dari Pertamina.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, menjelaskan pengerahan armada dari hampir seluruh Pos Damkar ini untuk mencegah api lebih besar, mengingat lokasi kejadian merupakan kawasan padat penduduk.
“Rumah di lokasi sangat padat, kami mengantisipasi api merembet ke rumah lain, sehingga dikerahkan dari Pos lain, kami aktifkan untuk mendukung pemadaman,” kata Iman melalui Kabid Darlog, Bambang Supriyanto, Kamis (13/7/2023) pagi.
Berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan petugas, bangunan yang terbakar terdiri atas lima rumah, satu kantor Datok Penghulu dan satu bangunan balai desa.
Sejauh ini belum diterima laporan adanya korban jiwa atau luka.
Sejumlah warga di lokasi menambahkan kebakaran ini terjadi sekira pukul 04.30 WIB.
Mereka berkeyakinan awal mula musibah ini berasal dari rumah yang berada di belakang balai desa. Saat itu warga meilhat ada percikan api.
“Sebenarnya ketika sudah terlihat percikan api, warga di sini sudah ribut-ribut minta pertolongan,” terang Bambang.
Namun karena diduga bangunan rumah tersebut didominasi kayu, percikan api itu langsung berubah menjadi kobaran besar.
Dalam waktu singkat, api merembet ke bangunan lain dan dua bangunan milik pemerintah.
Penyebab kebakaran ini sendiri masih dalam penyelidikan polisi, walau warga sangat yakin dipicu arus pendek listrik.
Pihak kampung menyampaikan kerugian materi kerugian mencapai Rp 1 miliar, sedangkan warga yang terdampak tujuh keluarga yang terdiri atas 15 jiwa. (*)