Mereka yang realistis, lanjutnya, akan memilih konten-konten yang sifatnya "sampah" demi mempertahankan uang atau penonton.
"Itu agak merusak generasi dan viewers kita," ungkap Zulfan.
"Teman-teman kalau ingin bertahan menjadi konten kreator yang positif, ya harus sanggup bertahan, berjuang dan berproses agak lama. Itu saja," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS