Berita Aceh Besar

Petani Sukamakmur, Aceh Besar Lakukan Pompanisasi Untuk Bantu Suplai Air

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani di Gampong Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar mengunakan mesin pompa air untuk mengairi lahan sawah mengantisipasi kekeringan, Kamis (20/7/2023).

"Kadang jika kurang air, saya pake pompa karena dekat dengan aliran air dan ini menjadi solusi,” ujar Abdul Had, di Gampong Baet Mesjid, Kamis (20/7/2023). 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Guna mencukupi kebutuhan air di areal persawahan, petani di kawasan Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar memanfaatkan sistim pompanisasi untuk mengairi lahan pertanian.

Abdul Hadi salah seorang petani di kawasan Baet Mesjid mengaku, kerap memanfaatkan pompanisasi untuk mengairi sawahnya jika kekurangan air. 

"Kadang jika kurang air, saya pake pompa karena dekat dengan aliran air dan ini menjadi solusi,” ujar Abdul Had, di Gampong Baet Mesjid, Kamis (20/7/2023). 

Ia mengatakan kekurangan air bisa terjadi karena jadwal tanam yang tidak serentak, sehingga mengakibatkan pembagian jatah air tidak merata terjadwal di area tersebut. 

"Ya saya kira karena jadwal tanam tidak serentak, berdampak pada jadwal jatah pembagian air dari atas tidak sesuai jadwal. Daerah kami sudah tanam, namun di daerah Blang Bintang masih mau pembajakan dan pengolahan tanah," ujarnya. 

Namun demikian, Hadi mengaku tidak menjadi persoalan yang serius karena airnya ada.

Hanya saja, mekanisme yang perlu disesuaikan oleh para petani di masing-masing daerah tersebut. 

“Seiring itu pula, saat ini sudah mulai musim penghujan, sehingga  petani memiliki harapan untuk mendapatkan suplai air yang cukup,” tuturnya.

Petani di Gampong Baet Mesjid, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar mengunakan mesin pompa air untuk mengairi lahan sawah mengantisipasi kekeringan, Kamis (20/7/2023). (For Serambinews.com)

Baca juga: Petugas Bawa Mesin Pompa Air, Karhutla Meluas di Nagan Raya Capai 7 Hektare

Secara terpisah, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Rita Aulia SP MSi mengatakan masa Tanam Gadu tahun ini diprediksi mampu menggarap sekitar 13.039 Ha.

Karena sebagian wilayah terdapat kendala yang dihadapi petani, antara lain terkait ketersedian air untuk mengairi sawah yang cukup rendah. 

"Ketersediaan air untuk mengairi sawah yang bersumber dari Waduk Krueng Jreu dan Krueng Aceh sangat rendah. Beberapa daerah yang mengalami kekeringan, besar kemungkinan diprediksi akan gagal tanam akibat kemarau panjang," pungkasnya. (*)

Baca juga: 700 Ha Sawah di Nagan Kekeringan dan Terancam Gagal Panen, Pemkab Berlakukan Tanggap Darurat

 

 
 
 
 

Berita Terkini