Kader Membelot dari Ganjar ke Prabowo, Politikus Senior Sebut PDIP Tak Goyah

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa kader diduga mulai membelot dari mendukung Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto, Politikus Senior Andreas Hugo Pareira sebut PDIP tak goyah.

SERAMBINEWS.COM - Beberapa kader diduga mulai membelot dari mendukung Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto, Politikus Senior Andreas Hugo Pareira sebut PDIP tak goyah.

Hal itu disampaikan menanggapi Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko yang menemui langsung Prabowo dan memberi sinyal mendukung Ketum Gerindra itu sebagai capres 2024.

Menurutnya, walau kader diberi kebebasan namun harus menjaga disiplin pada kesepakatan putusan partai soal mendukung Ganjar jadi capres, dan itu tidak boleh ditawar lagi.

Meski demikian, Politikus Senior PDIP itu menyentil kalau pun ada yang membelot dari Ganjar ke Prabowo, partai banteng ini tidak akan goyah.

Kondisi saat ini menurutnya sangat menguji para kader apakah tetap solid dan setia, atau malah memilih jalan lain.

"Disiplin organisasi dalam situasi seperti ini dan itu akan teruji, partai tetap solid, partai tidak akan goyah hanya karena satu dua orang," ucap Andreas dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Usai Effendi Kini Budiman Sudjatmiko, Satu per Satu Kader PDIP Tinggalkan Ganjar ke Prabowo?

Baca juga: Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Subianto Salah Satu Pemimpin Terbaik

Diakuinya, Budiman merupakan aktivis intelektual dan sudah dikenalnya sejak lama, baik secara pemikiran maupun sikap politik.

"Aktivis intelektual itu mereka mencari bentuk yang terbaik buat aktivitasnya," ungkap Andreas.

 

 

Meski demikian, menurutnya dalam sebuah organisasi, ada disiplin yang mesti diterapkan, termasuk dalam hal ini yang berlaku di PDIP.

"Karakter aktivisnya itu masih sangat kuat melekat pada Budiman, sehingga kadang-kadang disiplin dalam berbicara dan bersikap, muncul seperti hari-hari ini kita lihat," kata Andreas.

"Tapi buat partai tidak ada masalah dalam artian, itu proses filterisasi juga untuk melihat apakah kader partai yang disiplin atau tidak," tambahnya.

Pakar Nilai Budiman ke Prabowo Bukan Bertamu Biasa

Diketahui kader PDIP, Budiman Sudjatmiko baru-baru ini menemui bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Budiman menemuinya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Bacaleg PDIP Diduga Hamili Anak Kandung, Dikeroyok Warga Setelah Diumumkan di Masjid

Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai, pertemuan tersebut merupakan sesuatu yang sudah dipersiapkan dengan luar biasa bagus dan disengaja.

"Udah siap, lalu ada konferensi pers lengkap lagi. Jadi ini bukan bertamu biasa, terencana pasti," kata Effendi Gazali dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Senin (24/7/2023).

Menurutnya, sudah pantas publik menduga ada jalinan komunikasi karena disambut dan dipersiapkan dengan sangat baik.

Jalinan komunikasi dimaksud termasuk dugaan mendukung Prabowo sebagai bakal capres 2024 mendatang.

Prabowo Tak Suka Bajak Partai Lain

Sementara Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menanggapi tindakan sejumlah kader PDIP yang condong secara terang-terang menunjukkan dukungan ke Prabowo.

Pada prinsipnya, Ketum Partai Gerindra disebut sangat senang bila ada yang mendukungnya secara terang-terangan.

"Prinsipnya, dia sangat senang sekali siapa pun yang mendukung apalagi mendukung dengan jujur di depan publik," ungkap pria yang disapa Noel itu.

Baca juga: Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sekjen PDIP: Masih Terbuka

Kemudian ia membeberkan kalau tipikal Prabowo bukanlah sosok yang suka membajak partai lain, terutama jelang Pemilu.

"Kalau soal masuk partai atau apa, dia juga tipikalnya tidak mau membajak, apalagi pak Prabowo ini menganggap bu Mega ini seperti kakaknya sendiri," ungkap Noel.

"Kemudian PDIP ini partai kuat, partai kader, tidak mungkin juga sekelas pak Prabowo mau coba membajak partai lain, itu bukan tipenya pak Prabowo," tambahnya.

Sentil Adian Napitupulu soal Narasi Masa Lalu

Ketua Prabowo Mania itu juga mengkritik narasi yang selalu mengedepankan masa lalu, bukan tentang masa depan.

"Karena narasi bicara tentang masa lalu kan dari kader PDIP, teman saya Adian Napitupulu yang selalu bicara tentang penculikan dan sebagainya," kata Noel.

"Kayak kita-kita ini yang bicara masa depan yang sedikit miris. Kita kan mau bicara tentang gagasan, ayo bicara tentang gagasan," tambahnya.

Ketua Prabowo Mania itu mengajak ke depan partai politik agar lebih mengedepankan tentang ideologi, cita-cita dan gagasan.

"Kalau sekelas partai tidak bicara gagasan, tidak bicara tentang ideologi ya bukan partai namanya itu ormas," ungkap Noel.

"Partai itu adalah organisasi terbesar dari sebuah organisasi mana pun. Kalau partai tidak mampu memberi tawaran-tawaran besar buat bangsa ini ya jangan jadi partai," tambahnya.

Baca juga: Prabowo Pidato Berapi-api: Jangankan Jabatan, Nyawa Saya Berikan Kepada Bangsa dan Rakyat

Ketua Prabowo Mania itu juga menyebut kalau Ganjar tidak pantas menjadi presiden di tahun 2024 mendatang.

"Kan dari awal saya bilang, Ganjar itu pertama tidak punya gagasan, sombong dan angkuh. Dan itu berkali-kali saya sampaikan," ungkap Noel.

"Jadi, menurut saya gak pantas Ganjar untuk memimpin 2024," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini