Bacaleg PDIP Diduga Hamili Anak Kandung, Dikeroyok Warga Setelah Diumumkan di Masjid

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat Lalu Muhammad juga membenarkan bahwa terduga SS merupakan bakal caleg dari PDIP Lombok Barat

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com
Foto Ilustrasi - Kronologi Bacaleg PDI-P Lombok Barat Diamuk Massa Diduga Karena Setubuhi Anak Kandung, Kini Dipecat 

Bacaleg PDIP Diduga Hamili Anak Kandung, Dikeroyok Warga Setelah Diumumkan Melalui Pengeras Suara Masjid

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini diamuk massa lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri.

Ia diduga telah menyetubuhi anaknya hingga hamil.

Dikabarkan, sosok pria itu merupakan seorang bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Akibat insiden tersebut, pria itu pun dipecat dan dicopot dari jabatannya.

Melansir Tribun Lombok, Senin (17/7/2023), sosok pria yang diduga telah melakukan pencabulan terhadap anaknya sendiri berinisial SS (50).

Ia terdaftar sebagai bacaleg legislatif dari PDI-P.

Selain itu, SS juga merupakan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Kejadian pengeroyokan ini dibenarkan oleh Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta.

Baca juga: Bacaleg PDI-P Diduga Setubuhi Anak Kandung Hingga Hamil, Diamuk Warga Usai Perbuatannya Diumumkan

Ia juga membenarkan bahwa terduga pelaku yang sempat dianiaya puluhan warga adalah Bacaleg PDIP.

"Betul Caleg dari PDIP betul. Itu berdasarkan profil facebook dia. Ada kelihatan muncul di sana," kata Sumerta.

Terpisah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lombok Barat Lalu Muhammad juga membenarkan bahwa terduga SS merupakan bakal caleg dari PDIP Lombok Barat daerah pemilihan 2 Kecamatan Lembar-Sekotong.

"Nggih. Hasil rapat kita serahkan ke ketua bidang kehormatan partai," kata Muhammad.

Namun menurut Muhammad, dugaan persetubuhan yang dilakukan SS itu masih menunggu hasil visum dan penyelidikan.

Kronologi kejadian

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved