Harian Serambi Indonesia edisi Ahad (30/7/2023) kemarin mewartakan dua peristiwa kebakaran di halaman 1. Pertama, dua bocah adik kakak dilaporkan meninggal dalam musibah kebakaran di rumahnya di Desa Meunasah Teungoh, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Jumat (28/7/2023) pukul 22.10 WIB.
Dua bocah yang meninggal dunia dalam musibah itu adalah Putri Klara Vonna (6) dan adiknya Muhammad Al Fatih (2).
Dua bocah ini tidur terpisah dengan ibu dan neneknya. Mereka tidur di kamar paling belakang rumah yang berkonstruksi kayu. Sedangkan ibu dan neneknya tidur di kamar depan yang berkonstruksi beton atau permanen.
Sumber api diyakini akibat hubungan arus pendek (korsleting) listrik. Saat api menyala nenek dan ibu korban tak berhasil menyelamatkan kedua korban karena api berkobar dengan cepat. Ayah korban pun malam itu memang sedang tak di rumah.
Keuchik Gampong Meunasah Teungoh, Asnawi mengatakan, setelah api padam kemudian warga bersama Muspika, TNI Polri dari Koramil dan Polsek setempat langsung mencari jenazah kedua korban.
Kondisinya tak lagi utuh karena terbakar 100 persen.
Pihak keluarga sepakat jenazah dikebumikan langsung malam itu juga dalam satu kubur dua liang lahad.
Berita kedua juga tentang kebakaran, tapi bukan kebakaran rumah, melainkan hutan dan lahan (karhutla).
Dalam dua hari terakhir dilaporkan kebakaran lahan terjadi di Aceh Barat, Aceh Besar, Bireuen, dan Kota Lhokseumawe. Di Aceh Barat dan Lhokseumawe, yang terbakar adalah lahan gambut. Di Aceh Besar, lahan yang dilalap api merupakan lahan kebun milik masyarakat. Sedangkan di Bireuen, lokasi yang terbakar adalah lahan kosong dan semak belukar.
Nah, semua kita tahu bahwa Aceh dan sebagian besar provinsi di Indonesia kini sedang berada pada puncak panas.
Harian Kompas edisi Sabtu lalu memberitakan bahwa bulan Juli adalah bulan terpanas secara global. Tingkat panas semacam ini pernah terjadi 120.000 tahun lalu.
Cermatilah data cuaca tersebut. Bersikaplah lebih hati-hati terhadap lingkungan. Jangan sembrono. Karena sekarang cuaca sangat panas dan musim kemarau, semua pihak hendaknya agar lebih berhati-hati dengan tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan karena rerumputan dan semak belukar yang tengah kering sangatlah mudah terbakar. Tahan diri jadi pelaku kebakaran lahan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Periksa juga jaringan tua listrik di rumah. Siapa tahu rentan terbakar. Cegahlah sebelum api melumat semuanya, bahkan nyawa anak kita.
POJOK
Pegawai KPK minta pimpinan mundur
Dari luar pun suaranya nyaris sama.
Warga razia pencurian pohon mangrove di Langsa
Pohon seharusnya untuk kelestarian lingkungan, bukan keuntungan pribadi.
Di Aceh, kebakaran lahan terjadi di empat daerah
Puntung rokok jangan buang seenaknya.