KETUA Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kese-jahteraan Keluarga (TP PKK Aceh), Marlina Usman, mengajak masyarakat memanfaatkan janeng untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Janeng adalah nama lokal untuk umbi liar yang dikenal secara ilmiah sebagai Dioscorea hispida. Di beberapa daerah, janeng juga disebut ubi hutan atau ubi beracun.
Kak Na sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (5/8/2025) menyebutkan, janeng dapat dimanfaat-kan dan diolah menjadi berbagai jenis produk olahan pangan dan ini merupakan peluang untuk mening-katkan perekonomian masyarakat, sektor UMKM, dan gampong.
“Bahan baku yang tersedia secara gratis di alam liar tentu akan menekan biaya produksi. Ini tentu memberi keuntungan tambahan bagi masyarakat dan kelompok UMKM yang bergerak di sektor ini,” katanya usai me-resmikan Rumah Produksi Janeng Riting, di Gampong Riting Kecamatan Indrapuri, Senin (4/8/2025).
Tepat sekali, selama ini pemanfaatan janeng me-mang masih sangat minim sekali. Bisa jadi mung-kin karena tidak banyak lagi masyarakat Aceh yang kenal dengan janeng. Tahu nama, tetapi tidak kenal yang mana Janeng.
Hal ini cukup wajar karena janeng merupakan umbi liar yang tumbuh di hutan. Di samping itu, ja-neng juga harus diolah dulu untuk menghilangkan racunnya sebelum diolah menjadi makanan. Bisa jadi hal itu membuat masyarakat malas untuk meng-olah umbi-umbian ini.
Berbeda halnya dengan mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), janeng memiliki tempat khu-sus dan dikenal sebagai makanan pejuang. Janeng menjadi simbol daya tahan, keberanian, dan kemam-puan bertahan hidup di tengah tekanan militer dan blokade ekonomi.
Maka tak heran, bagi Kak Na, Mualem, dan seluruh mantan pejuang GAM lainnya, Janeng bukan sesua-tu yang asing. Tetapi terlepas dari historis tersebut, mari kita lihat manfaat dari Janeng itu sendiri dan apa-apa saja yang terkandung di dalamnya.
Walaupun dikenal sebagai umbi beracun, janeng memiliki sejumlah kandungan gizi yang bermanfa-at, di antaranya karbohidrat kompleks yang menjadi sumber energi utama, terutama saat digunakan se-bagai pengganti nasi.
Janeng juga mengandung serat pangan yang mem-bantu pencernaan dan memberikan rasa kenyang le-bih lama. Juga rendah gula alami sehingga cocok un-tuk penderita diabetes. Janeng juga mengandung protein nabati meski tidak tinggi, mineral seperti kal-sium dan fosfor, dan antioksidan alami.
Karena itu, janeng sangat layak kiranya menjadi salah satu produk unggulan Aceh, mengingat seja-uh ini belum ada daerah lain di Indonesia yang fokus pada pengembangan janeng.
Janeng adalah contoh luar biasa dari sumber daya alam yang berisiko namun kaya manfaat. Janeng juga menjadi contoh bagaimana memori kolektif dan identitas lokal bisa diubah menjadi kekuatan ekono-mi dan simbol rekonsiliasi.
POJOK
Gubernur Muzakir Manaf serahkan SK 5.789 PPPK
Alhamdulillah, semoga gugatan cerai tidak meningkat seperti daerah lain
Dosen Unsam latih perempuan Tamiang inovasi olahan lidi sawit
Semoga hasilnya tidak cuma jadi sapu lidi, hehehe
Stok beras premium mulai seret
Waduh, seret boleh, tapi harga jangan naik lagi dong.