Laporan Saiful Bahri I Lhokseunawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pemerintah kini terus menggalakkan program penanganan stunting di masyarakat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lhokseumawe, dr Amroelloh, Kamis (3/8/2023), menjelaskan, perawakan pendek dan stunting memiliki faktor risiko untuk perkembangan dan masa depan kesehatan anak
"Berpeluang meningkatkan angka kematian anak dan kesakitan pada anak. Menurunkan imunisasi, potensi kemampuan kognitif, dan fisik,” katanya.
“Juga dalam jangka panjang, yakni saat dewasa sangat berisiko memiliki masalah kesehatan berupa penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi," jelasnya.
Untuk mencegah stunting, maka sejak 1.000 hari awal kehidupan atau saat bayi berusia 1.000 hari, ada 10 tips yang bisa dilakukan.
Ke-10 tips tersebut adalah:
1. Pemberian ASI yang eksklusif:
Memberikan ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Makan makanan bergizi:
Setelah bayi berusia 6 bulan, perkenalkan makanan pendamping ASI yang beragam dan bergizi.
Pastikan makanan yang diberikan mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup.
3. Pemberian makanan dengan variasi yang tepat:
Pastikan makanan anak mengandung berbagai macam nutrisi dari berbagai sumber seperti daging, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
4. Pemberian suplemen zat besi dan vitamin A:
Konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan untuk memastikan pemberian suplemen zat besi dan vitamin A yang diperlukan oleh anak.
5. Praktik kebersihan yang baik:
Menjaga kebersihan rumah dan sanitasi yang baik untuk mencegah infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.
6. Stimulasi perkembangan anak:
Memberikan rangsangan dan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kognisi, motorik, dan perkembangan bahasa anak.
7. Mencari perawatan kesehatan yang berkualitas:
Melakukan kunjungan rutin ke dokter anak atau petugas kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendapatkan nasihat mengenai gizi dan perawatan anak.
8. Edukasi dan dukungan bagi orang tua:
Memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi dan perawatan yang baik untuk anak serta menyediakan dukungan dalam mengatasi masalah gizi anak.
9. Mencegah kekurangan gizi pada ibu hamil:
Memberikan pendidikan dan dukungan kepada ibu hamil untuk memperoleh nutrisi yang cukup serta memantau kesehatan ibu selama kehamilan.
10. Meningkatkan kesadaran masyarakat:
Melakukan kampanye dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stunting, gizi anak, dan perawatan anak yang baik.(*)