Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Dosen MIPA Program Studi Kimia dan Matematika Fakultas Teknik Universitas Samudra melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Sabtu (5/8/2023).
PKM ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kemdikbudristek melalui Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Ketua PKM Halimatussakdiah, S.Si, M.Sc, didampingi anggotanya, Rahmatul Fajri, S.Pd, M.Si. dan Fitra Muliani, S.Pd, M.PMat, mengatakan, kegiatan ini mengusung tema tentang pengolahan limbah ikan menjadi kecap ikan dengan teknologi fermentasi enzim papain.
Menurutnya, limbah ikan sering kali menjadi isu utama di pasar rakyat pedesaan termasuk di Kota Langsa saat ikan melimpah, sehingga limbah ikan dipilih menjadi bahan baku dalam pembuatan kecap ikan.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya akan Buka Mal Pelayanan Publik
Limbah ikan yang digunakan tersebut merupakan ikan hasil tangkapan jaring pinggir yang sering melimpah akibat pemasaran tersendat, sehingga menjadi limbah karena tidak dapat didistribusikan dengan baik.
"Namun, selain itu sebenarnya limbah bagian jeroan dan tulang ikan juga dapat diolah menjadi kecap ikan," sebutnya.
Dia menambahkan, program yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini merupakan suatu solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana PKM dari Universitas Samudra.
Terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam meningkatkan keterampilan mengolah limbah ikan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dijelaskannya lagi, limbah ikan terlebih dahulu dibersihkan kemudian dicincang dan diberi enzim papain 5 persen serta garam 20 persen, campuran itu difermentasi paling cepat selama 1 minggu.
Baca juga: Tim Pidie Adventure Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih di 17 Guha, Temukan 8 Jenis Hewan
Hasil fermentasi akan menghasilkan cairan ikan yang kemudian dimasak dengan tambahan beberapa rempah, sehingga menghasilkan kecap ikan dengan rasa yang enak.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu dan aparat Desa Kuala Langsa serta dihadiri para dosen dan mahasiswa Universitas Samudra.
Anstusiasme peserta sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari aktifnya peserta dalam bertanya dan keikutesertaan dalam praktik pembuatan kecap ikan.
Salah satu peserta, Halimah, juga mewakili dari UMKM di Gampong Kuala Langsa memberikan respon positif terhadap kegiatan ini.
Beliau mengungkapkan rasa terima kasih karena sudah berbagi ilmu tentang mengolah ikan menjadi kecap ikan.
“Ilmunya sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Kami sangat senang, semoga diadakan lagi pelatihan seperti ini di waktu mendatang”, imbuhnya.
Baca juga: Belum Genap Sebulan Menikah, Ini Alasan Ibu Kevin Minta Anaknya Ceraikan Mariana
Halimatussakdiah, S.Si, M.Sc. berharap melalui pelatihan ini warga Gampong Kuala Langsa dapat membuat kecap ikan sendiri dengan memanfaatkan limbah ikan, dan bahan-bahan dari sumber lokal.
Produk tersebut selain dikonsumsi nantinya dapat dipasarkan sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Keuchik Desa Kuala Langsa, Bapak Elisuddin, juga menyambut baik kegiatan ini dan sangat bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan perekonomian masyarakat.
“Semoga produk ini dapat dikembangkan untuk menambah produk UMKM di Desa Kuala Langsa”, tutupnya. (*)
Baca juga: Bantah Menikah Sesama Penyelenggara Pemilu di Sidang DKPP, Anggota Panwaslih Gayo Lues : Merugikan!