Kendati demikian, polisi berhasil menangkap mereka.
"Memang perlawanan di awal itu kami sudah curiga pada saat kami amankan dia teriak-teriak.
Tetapi alhamdulillah dengan kesigapan anggota berhasil mengamankan," imbuh Dodi.
Baca juga: Tersangka Narkoba Tewas Dianiaya 9 Polisi, Jenazah Ditemukan di Dasar Jurang, Istri 3 Hari Mencari
Kendala penggerebekan
Dodi menyampaikan kendala menggerebek Kampung Boncos karena banyaknya jalan tikus.
Selain itu, jumlah personel yang dikerahkan untuk 'mengacak-acak' wilayah tersebut dinilai kurang.
"Seperti biasa jajaran polsek masih kurang anggota, kami melibatkan 30 (personel) enggak meng-cover ke sana sini," terang Dodi.
Dengan demikian, pihaknya pun melibatkan K-9 Polda Metro Jaya.
Anjing pelacak itu membantu petugas kepolisian mencari keberadaan barang bukti narkoba, terutama di kamar kos di kampung tersebut.
"Polres (Metro Jakarta Barat) juga sering (menggerebek). Cuma kalau dari Polres kalau dilihat jarang melibatkan media, enggak rilis," ucap Dodi.
Peredaran sabu di Kampung Boncos berkurang
Peredaran narkoba di Kampung Boncos disebut sudah mulai berkurang.
Menurut Dodi, hal itu imbas seringnya kampung narkoba tersebut digerebek.
"Kelihatannya begitu (karena sering digerebek), makanya ketika kami ke sini juga sudah berkurang di dalamnya. Tadi yang kami bakar cuma dua lapak saja, biasanya ada lima sampai tujuh," ungkap Dodi.
Dodi mengatakan, kini peredaran narkoba justru bergeser ke wilayah Tomang Asli, Jatipulo, Palmerah. Oleh sebab itu, polisi kini menyelidiki hal tersebut.