"Apa yang menjadi hal positif dari program pemerintah kita wajib mendukung 100 persen,” kata Aulia.
“Tapi apabila Pemerintah Aceh tidak pro masyarakat, maka kita menjadi garda terdepan dalam mengambil sikap untuk mengkritisi secara kritis," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Aulia mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki pada acara pelantikan.
Padahal, Pj Gubernur Aceh ada di Banda Aceh.
"Kita tahu Bapak Pj Gubernur ada di Banda Aceh. Tapi ada daya, mungkin saya tidak tahu ada kesibukan lain. Yang pasti Pj ada di sini," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama dalam sambutannya juga mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Pj Gubernur Aceh.
Di balik kekecewaan, Haris juga memuji kemegahan pelantikan pengurus DPD KNPI Aceh.
"Ini pelantikan yang saya rasa yang terbaik di DPD se-Indonesia. Pelantikan yang kreatif," pujinya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan seluruh pengurus KNPI terkait agenda Pemilu yang sudah dekat.
Ia menyatakan, dalam KNPI terhimpun pengurus dari berbagai partai politik.
"Yang harus kawan-kawan ingat kita punya rumah, yaitu KNPI. Sebelum dukung yang lain, dukung dulu yang di rumah,” urai dia.
“Karena target saya, pemuda tembu legislatif, kita wajib masuk pemerintah untuk memperbaiki bangsa ini," pesannya.
Sebelumnya, Ketua demisioner, Wahyu Saputra dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus periode sebelumnya yang telah bersama-sama berbakti untuk pemuda Aceh.
"Banyak program yang sudah kita laksanakan seperti kegiatan umrah bagi pengurus sebanyak 2 kali, pelatihan, kerja sama internasional," papar Wahyu.
"Apa yang positif di periode kami silakan dilanjutkan dan yang tidak baik ditinggalkan," katanya.(*)