Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jumlah pendaftar bantuan usaha ultra mikro dari Baitul Mal Aceh (BMA) membludak.
Satu hari jelang penutupan pada 15 Agustus 2023, ribuan warga memadati kantor tersebut, sejak Senin (14/8/2023) pagi.
Bahkan, tingginya animo masyarakat untuk mendaftar menjadi penerima bantuan usaha tersebut sempat menimbulkan kemacetan di jalan utama tepatnya di depan Kantor Mahkamah Syariah Aceh.
Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal mengatakan, sejak hari pertama pembukaan pendaftaran bantuan usaha itu, total sudah 10 ribu formulir yang dibagikan ke masyarakat.
Jumlah tersebut melebihi dari rencana awal yang hanya 1.000 pendaftar saja.
Dia sangat mengapresiasi minat yang tinggi dari calon mustahik.
Hal ini menunjukkan bahwa program bantuan usaha ultra mikro BMA sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat memberi manfaat nyata bagi mereka.
Ia berharap, bantuan modal ini dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi para mustahik dalam mengembangkan usaha ultra mikro mereka.
Modal tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan, khususnya untuk menjamin perputaran modal sehingga usaha mereka tetap berkembang.
Dikatakan Haikal, dengan tingginya animo masyarakat yang mendaftar, ia melihat adanya kebutuhan akses permodalan di lingkungan masyarakat.
Bantuan itu diberikan kepada masyarakat dengan menyasar kondisi perekonomian dari yang paling bawah.
Dalam bantuan modal usaha itu sendiri, pihaknya menyediakan anggaran Rp 5 miliar.
Diharapkan permodalan yang diberikan dapat tumbuh dan berkembang.
“Ini menjadi tantangan bersama buat kita, untuk melakukan perubahan ekonomi di masyarakat,” kata Haikal saat ditemui Serambinews.com, Senin (14/8/2023).
Para penerima juga dikategorikan sebagai orang yang berhak menerima zakat.
Ia juga menegaskan, bahwa dalam proses penyaluran bantuan modal usaha itu tidak dipungut biaya apa pun alias gratis dan tidak ada calo.
“Ini gratis dan murni tanpa ada calo apa pun. Jika ada yang berkata demikian, jangan percaya,” pungkasnya.(*)