SERAMBINEWS.COM - Gempa magnitudo 5,7 mengguncang Desa Muara Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis (17/8/2023) dan dirasakan 14 wilayah termasuk Bandung hingga Jakarta.
Dikutip Serambinews.com dari situs BMKG, gempa magnitudo 5,7 tersebut terjadi pada pukul 11.28 WIB siang.
Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 7,62 lintang selatan (LS) dan 105,51 bujur timur (BT).
Pusat gempa berada di 96 km barat barat daya Muara Binuangeun, Banten dengan kedalaman 60 Km.
Menurut keterangan BMKG, tidak berpotensi tsunami.
Masih berdasarkan keterangan BMKG, gempa tersebut dirasakan hingga 14 wilayah meliputi skala MMI II-III Bandung, II Cikembar, II Bogor, II-III Parung Panjang, III Cianjur.
Kemudian MMI III Pelabuhan Ratu, III Binuangeun, III Labuan, III Tangerang, III-IV Nyalindung, III-IV Tegalbuleud, III-IV Ciambar, II Jakarta dan MMI III Pandeglang.
Baca juga: Kisah Bayi Terjebak Runtuhan Gempa Turki Diselamatkan saat Tertidur, Raut Wajahnya Lucu dan Sedih
Baca juga: Kisah Azka, Bocah Selamat Terkubur Reruntuhan 3 Hari saat Gempa Cianjur, Berbekal Feeling Ayah
Memahami arti Skala MMI
MMI merupakan singkatan dari Modified Mercalli Intensity.
Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Baca juga: Ekspresi Jokowi Melihat Sepatu Pembawa Baki Copot saat Upacara Kemerdekaan di Istana Negara
Baca juga: Dipuji Warganet, Momen Pembawa Baki di Istana Negara Lilly Indiani Tetap Tenang meski Sepatu Lepas