“LPKN Training Center Mataram akan ditutup pada Rabu (30/8/2023) oleh Kadis Naker Mobilitas Penduduk Aceh, Pak Akmil Husen,” ujarnya.
Mantan Ketua KNPI Aceh ini juga menginformasikan bahwa pada Selasa (29/8/2023) kemarin, ada sepuluh peserta magang diterima bekerja di RSU Islam Ibnu Sina Sigli.
“Artinya seratus persen mereka diterima di rumah sakit itu. Ternyata tidak sulit mehilangkan angka pengangguran di Aceh, jika semua pihak mendukung program magang tersebut,” tambah Jamaluddin.
Ke depan, dengan semakin banyaknya lahir sarjana dari perguruan tinggi di Aceh, maka akan semakin banyak pengangguran dari kalangan sarjana.
Hal ini menurutnya akan menyebabkan stunami sosial yang berbahaya. Dengan kondisi tersebut, Jamaluddin optimis FKJP Aceh bisa memutuskan rantai pengangguran.
Jamaluddin sendiri, sejak menjabat sebagai Ketua KNPI Aceh telah melakukan pelatihan skill untuk 25 jurusan kepada 3.000 orang kaum melenial Aceh yang tersebar di 23 kabupaten/kota.
Di mana cukup banyak kaum muda dan remaja yang bisa bekerja di sejumlah industri dan membuka usaha secara mandiri.
“Kegiatan ini dianggap oleh masyarakat sangat tepat, mengingat Aceh daerah tinggi angka pengangguran. Masyarakat menilai program ini sangat visioner dalam menekan angka pengangguran,” ujarnya.
Oleh sebab itu, masyarakat berharap program itu dapat dilanjutkan kembali oleh pemerintah atau lembaga lainnya, guna mengurangi angka kemiskinan di Aceh yang saat ini menempati posisi satu termiskin di Sumatera.
Terlebih, mulai tahun ini hingga 2027, Aceh hanya menerima 1 persen dana Otsusdari sebelumnya dua persen. Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pidie, Dr Nazar Putra MSi.
Dalam sambutannya dia mengatakan, diterimanya sepuluh peserta magang di RSU Islma Ibnu Sina, salah satunya bertujuan untuk memperkecil pengangguran di Pidie.
Dia berharap ke depan bisa diperbanyak lagi, dengan sasaran PLN, kampus, maupun PDAM Sigli.
“Data BPS, angka kemiskinan Pidie 17,94 persen, menempati rangking ketiga di Aceh, sehingga perlu sentuhan untuk mengurangi angka kemiskinan,” sebut Nazar.
Sementara Direktur RSU Islam Ibnu Sina Sigli, Fanny Noviyanti, menjelaskan, selama enam bulan bekerja di rumah sakit, sebanyak sepuluh pemagang secara resmi diterima sebagai pegawai di RSU Ibnu Sina Sigli.
“Program seperti ini harus ada untuk mensupport kelangkaan SDM manusia, sehingga membuka lapangan kerja bagi putra putri di Pidie,” pungkasnya.
Turut hadir dari FKJP Aceh, Dr Nasir Ibrahim SE serta dari Dinas Tenaga Kerja Mobilitas Penduduk Aceh, Annazari Kurniawan SP dan Indra Gunawan ST.(naz)